Ngabalin: Silaturahmi AHY ke Jokowi-Mega Skenario Tuhan agar Indonesia Teduh

Ngabalin: Silaturahmi AHY ke Jokowi-Mega Skenario Tuhan agar Indonesia Teduh

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Putra Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), hari ini bersilaturahmi ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri. Tenaga Ahli Kedeputian IV KSP Ali Mochtar Ngabalin memaknai pertemuan itu merupakan campur tangan Tuhan untuk mendamaikan Indonesia. 

"Skenario Tuhan untuk membuat Indonesia damai dan teduh itu luar biasa. Karena, dari pertemuan anak-anak para tokoh, para petinggi kita, itu jadi isyarat tentang Indonesia mau difitnah seperti apa pun, kita punya Pancasila, kita punya tokoh-tokoh yang beradab, kita punya kultur," kata Ngabalin di Jalan Widya Chandra III, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (5/6/2019).

Ngabalin mengatakan momen Lebaran ini memang menjadi pintu gerbang pertemuan para tokoh politik. Apalagi setelah situasi politik yang memanas di antara dua kubu paslon presiden-wapres pada Pilpres 2019.

"Tadi saya bilang Lebaran itu jadi pintu gerbang pertemuan para tokoh setelah pertarungan politik yang sangat tajam terbelah. Hari Lebaran menjadi satu titik mereka bertemu. Tidak ada lagi penuh dengan kebencian, sirik, semua bertemu dalam suasana kebatinan yang teduh. Indonesia itu luar biasa ya. Allah berikan semua kemudahan-kemudahan," ujarnya.

Politikus Golkar itu pun berharap pada momen Lebaran ini tokoh-tokoh sentral, yakni Prabowo Subianto dan Jokowi, dapat segera bertemu. Pertemuan itu tak lain untuk membuat Indonesia menjadi semakin teduh. 

"Kita harap dalam waktu dekat ini tokoh sentral yang diharapkan oleh rakyat Indonesia, membuat suasana lebih teduh bagi bangsa Indonesia," kata Ngabalin.

Ngabalin lalu mengingatkan, kekompakan suatu bangsa diperlukan agar terhindar dari konflik seperti yang terjadi di negara-negara Timur Tengah. "Jangan lupa Libya, Libanon, Syria itu bukan orang luar yang merusak mereka, tapi internal dalam negara yang tidak bisa kompak. Kita bersyukur kepada Allah karena Indonesia punya Pancasila, seluruh etnis, baik Jawa, Sunda, Papua, Maluku, Timor, Kupang, Batak ada," ucap Ali.

"Dan jangan lupa kita kaya karena kita punya Islam, kita punya Kristen, kita punya Katolik, kita punya Buddha, kita punya Konghucu, Hindu. Seluruh etnis ada di Indonesia," imbuh Ali.[dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita