GELORA.CO - Pancasila merupakan ideologi sebagai azas negara yang sudah final dan tidak perlu diperdebatkan lagi. Namun patut disayangkan masih ada pihak-pihak yang seolah terus memprovokasi bahwa Pancasila belum final.
"Ini yang khawatir saya, ada yang rawan ini. Ada yang memprovokasi seolah-olah ini (Pancasila) belum final, padahal udah dianggap final," kata Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah dalam pidato Hari Pancasila di Jalan Denpasar, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (1/6).
Fahri menjelaskan bahwa pihak-pihak yang dimaksud adalah orang yang sering menuding ada kelompok masyarakat yang pro khilafah. Semakin mengecewakan karena tudingan itu muncul dari para generasi tua yang provokatif.
Fahri bahkan menyebut nama mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Hendropriyono sebagai salah satu generasi tua yang dimaksud.
"Saya terus terang kecewa betul itu dengan tokoh-tokoh tua macam Pak Hendro, kerjaannya itu lho,” kata Fahri.
Legislator asal Sumbawa NTB ini menilai terminologi khilafah yang digembar-gemborkan oleh pihak-pihak tersebut terjadi karena ketidakpahaman. Sebab, khilafah merupakan konsepsi di dalam alquran terkait membebaskan sistem pemerintahan.
"Ini orang mau bikin khilafah, khilafah apa? Khilafah itu konsep ada dalam alquran. Itu bentuk kenegaraan, mau jadi kerajaan oke, mau jadi kesultanan oke, mau jadi the new republik oke, atau mau menjadi federasi oke, mau menjadi apapun oke,” ujarnya.
“Khilafah itu artinya pertanggungjawaban kita ini mengurusi sesama," demikian Fahri. [rm]