GELORA.CO - Zhu Ke, seorang perempuan Warga Negara Asing (WNA) asal China ditolak pejabat Imigrasi di Bandara Sam Ratulangi Manado untuk masuk wilayah Indonesia. Pemegang paspor nomor E99660688 itu tiba di Manado dengan penerbangan Lion Air JT2750 pada Rabu 26 Juni 2019. WNA tersebut saat diperiksa telah berulang kali masuk wilayah Indonesia dengan menggunakan Bebas Visa Kunjungan yang berlaku 30 hari.
Supervisor Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Bandara Samrat Hendrik Rompis saat dikonfirmasi menjelaskan bahwa yang bersangkutan diperiksa lebih lanjut guna mengetahui maksud dan tujuan kedatangan ke Indonesia.
"Selain itu kami juga melakukan koordinasi dengan petugas seksi Intelijen dan Penindakan bahwa hasil pengawasan keimigrasian dan intelijen didapati keberadaan yang bersangkutan telah melakukan kegiatan yang melanggar ketertiban umum selama berada di Indonesia," ujar Hendrik Rompis, Jumat (28/6/2019).
Terpisah, Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Manado Friece Sumolang menjelaskan bahwa prinsip keimigrasian Indonesia menganut asas selective policy atau kebijakan selektif dimana hanya Orang Asing yang memberikan manfaat serta tidak membahayakan keamanan dan ketertiban umum diperbolehkan masuk dan berada di Wilayah Indonesia.
"Karena itu petugas kami di bandara harus selektif memeriksa dan memberi izin orang asing masuk wilayah Indonesia," kata Sumolang
Sumolang juga mengatakan bahwa telah mendapatkan informasi dari masyarakat tentang kegiatan WNA tersebut yang telah menyalahi peraturan serta mengganggu ketertiban umum, sehingga dengan tegas menolak dan langsung memulangkan di hari yang sama dengan pesawat Lion Air JT 2743 tujuan Changsa.
"Penolakan masuk atas orang asing seperti ini adalah bagian menjaga kedaulatan NKRI," ujar Sumolang.
Dengan adanya penolakan masuk ini, Sumolang berharap tidak akan mengganggu tingginya minat warga negara China datang ke Sulut.
"Oleh karena itu saya mengimbau masyarakat untuk ikut memberi informasi kepada Imigrasi manado melalui nomor handphone 08114326010 sehingga menjamin terciptanya suasana kondusif bagi orang asing berkegiatan di Sulut," pungkasnya.
Sesuai data dari Kanim Manado, hingga pertengahan Juni 2019 telah memeriksa 65.567 penumpang yang masuk melalui Bandara Samrat. Dari jumlah tersebut China menempati urutan teratas dengan jumlah 48.906 orang, disusul Jerman (917), Singapore (811), USA (619), Inggris (404). [kz]