Jokowi dan Prabowo Sempat di Bangkok Berbarengan, Sudah Ada Deal?

Jokowi dan Prabowo Sempat di Bangkok Berbarengan, Sudah Ada Deal?

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berada di Bangkok, Thailand, saat KTT ASEAN pada Sabtu (22/6/2019) hingga Minggu (23/6). Pada saat yang sama, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto diketahui juga berada di Bangkok.

"Yang saya dapat infonya adalah Pak Prabowo memang ada di sana, tapi tidak bertemu. Karena jadwal Pak Jokowi kan juga padat di situ. Jadi tidak bertemu," kata Wakil Ketua TKN Arsul Sani di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (27/6/2019).

Meski Jokowi dan Prabowo tidak bertemu langsung, menurut Arsul, ada kemungkinan orang-orang dekat kedua tokoh itu melakukan pertemuan. Namun dia tak menjelaskan apakah pertemuan orang dekat Prabowo dengan orang dekat Jokowi itu menghasilkan suatu kesepakatan atau tidak.

"Tapi apakah ada komunikasi katakanlah dari orang dekat Pak Prabowo dengan orang dekat Pak Jokowi yang ikut di sana, kemungkinan itu ada. Bisa saja begitu. Tapi kalau (Jokowi dan Prabowo) bertemu, tidak," ucap Arsul.

Arsul menjelaskan soal komunikasi antara Jokowi dan Prabowo selama ini. Menurutnya, komunikasi itu dilakukan antar-orang dekat kedua tokoh tersebut. Arsul juga menyebutkan nama tiga jenderal di kubu Jokowi.

"Jadi gini lho, kan misalnya Pak Luhut punya juga kedekatan dengan orang yang ada di tempatnya Pak Prabowo. Kemudian misalnya Pak Moeldoko juga punya, Pak BG (Budi Gunawan) juga punya (orang dekat di kubu Prabowo). Ya udah itu aja," jelas Arsul.

"Jadi antara yang berkomunikasi itu juga tidak kemudian saling 'eh lo ngomong apa, ntar gue mau ngomong apa' ya mau ketemu itu. Nggak juga, kita nyambung aja. Karena kan pasti kalau message itu dari Pak Prabowo kan pasti sama omongannya," imbuhnya. 

Menurut Arsul, Jokowi tidak pernah secara khusus memberikan perintah kepada utusan untuk berkomunikasi dengan Prabowo. Dia menyebut selama para utusan itu berinisiatif menawarkan diri untuk menjalin komunikasi dengan Prabowo.

"Lebih kayak seperti itu (spontanitas). Tapi nggak ada kemudian cerita Pak Jokowi assign orang tertentu. Selalu biasanya adalah 'Pak, gimana kalau saya mencoba berinisiatif untuk melakukan komunikasi?'. Makanya Pak Luhut kan berkali-kali bilang bahwa, ya, dia udah biasa dengan Pak Prabowo ini kok," ucap Arsul.

Selain itu, dia menyebut Kepala BIN Budi Gunawan (BG) bisa jadi juga berinisiatif menawarkan diri menjadi utusan Jokowi berkomunikasi dengan Prabowo. Salah satu alasannya, ada juga orang-orang dengan latar belakang intelijen yang berada di kubu Prabowo.

"Ya bisa jadi, karena kan di tempatnya Pak Prabowo banyak orang yang background-nya intelijen juga kan. Jadi kalau Pak Jokowi assign orang si ini itu khusus, itu rasanya nggak," tuturnya.

Lebih lanjut, Arsul menyebut pertemuan Jokowi dan Prabowo pascaputusan MK sangat mungkin terjadi. Dia berharap pertemuan itu terlaksana dalam waktu dekat.

"Ya sangat mungkin (bertemu pascaputusan MK). Kalau yang disampaikan dari pidatonya Pak Jokowi tadi malam itu sangat mungkin. Mudah-mudahan, kita doakan," tuturnya. [dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita