Gemar Berutang, Pemerintahan Jokowi-Maruf Akan Perparah Ekonomi Bangsa

Gemar Berutang, Pemerintahan Jokowi-Maruf Akan Perparah Ekonomi Bangsa

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Perselisihan hasil Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2019 berakhir usai Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan Prabowo-Sandi terkait hasil Pilpres. Dalam hal ini, pasangan Joko Widodo dan Maruf Amin tinggal menunggu waktu peresmian sebagai Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024.

Namun demikian, Jokowi-Maruf diprediksi akan menghadapi masalah besar di periode kedua bagi Jokowi ini, utamanya soal ekonomi bangsa.

Menurut Managing Direcktor Political Economy and Policy Studies (PEPS), Anthony Budiawan kondisi ekonomi Indonesia ke depan justru cenderung negatif.

"Ekonomi ke depan menurut saya akan melemah," kata Anthony kepada Kantor Berita RMOL, Sabtu (29/6).

Bukan tanpa sebab. Melemahnya ekonomi Tanah Air justru diakui dia karena menguatnya kurs rupiah. Sebab, pengatan kurs rupiah yang selama ini dilakukan justru terjadi karena intervensi pemerintah.

Intervensi pemerintah, kata Anthony, yakni dengan tawaran lebih banyak utang luar negeri kepada asing demi menguatkan rupiah.

"Pada saatnya rupiah akan melemah tajam. Shortfall penerimaan pajak akan cukup besar, APBN dalam kondisi kritis, defisit tinggi, belanja rendah," imbuhnya.

Terkait dengan masalah ini, ia berpandangan bahwa pemerintahan Jokowi-Maruf di periode 2019-2024 bukan memperbaiki, melainkan akan memperparah ekonomi Tanah Air.

"Kebijakan mereka (Jokowi) malah berlawanan dan akan memperparah ekonomi di kemudian hari. Mereka mengundang pelaku bisnis asing, misalnya di industri penerbangan domestik yang akan memperparah defisit transaksi berjalan," tandasnya. [rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita