GELORA.CO - Politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menanggapi pernyataan Tenaga Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin soal pertemuan putra Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri.
Saat itu, Ngabalin mengatakan momentum lebaran adalah skenario tuhan yang terindah untuk medamaikan Indonesia.
Lewat akun Twitternya, Ferdinand mengingatkan Ngabalin untuk tidak mudah membawa nama Tuhan.
"Jangan terlalu mudah bawa-bawa Tuhan bung Ngabalin. Tidak baik. Biarkan niat manusia berjalan, nanti Tuhan akan menilai," ujar @FerdinandHaean2 melalui Twitter.
Seperti diketahui, Ngabalin merespon pertemuan para tokoh tersebut yang menurutnya dapat mendamaikan Indonesia.
"Skenario Tuhan untuk membuat Indonesia damai dan teduh, itu luar biasa. Karena dari pertemuan anak-anak para tokoh, para petinggi kita, itu jadi isyarat tentang Indonesia mau difitnah seperti apapun, kita punya Pancasila, kita punya tokoh-tokoh yang beradab, kita punya kultur," kata Ngabalin di Jalan Widya Chandra III, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (5/6/2019).
Ngabalin memang memaknai lebaran kali ini sebagai pintu gerbang pertemuan para tokoh politik. Apalagi, melihat situasi pasca Pemilu yang memanas antara kedua kubu paslon Pilpres.
"Tadi saya bilang lebaran itu jadi pintu gerbang pertemuan para tokoh setelah pertarungan politik yang sangat tajam terbelah," Ungkapnya.[]