GELORA.CO - Juru bicara BPN Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade menanggapi cuitan Wasekjen Partai Demokrat (PD) Andi Arief mengenai kekalahan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno akibat ulah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Andre mengaku pihaknya sudah mengadopsi saran dari PD begitu juga SBY, dan apapun segala aturan main yang ada di dalam BPN.
"Saya rasa saran PD kita adopsi. Bahkan surat Pak SBY soal kampanye inklusif itu kita ikuti," kata Andre di Jakarta (7/9/2019).
Tak hanya itu, Andre juga mengaku melihat tingkah laku Andi yang cukup membingungkan sehingga merasa PD dikambing hitamkan oleh kubu 02
"Ini Bang Andi Arief ini nggak pernah ikut kampanye, nggak pernah ikut rapat, tapi cari perhatian melulu. Bang Andi kasih saran apa ke kami? Datang rapat BPN juga nggak pernah. Saran PD selalu kami adopsi. Beberapa kali Pak Prabowo juga minta saran ke Pak SBY. Jadi kita sudah laksanakan. Saya bingung Pak Andi maunya apa. Nggak pernah ikut rapat tapi sok tahu," tuturnya
Selanjutnya, Andre menentang pernyataan Andi mengenai ditinggalnya Demokrat saat deklarasi capres-cawapres 9 agustus 2018 lalu, pada saat itu Andre mengungkapkan pihak Demokrat belum menentukan sikap untuk dukung kubu 02
"Loh, soal deklarasi ya nggak ada urusannya sama Bang Sandi, ya. Deklarasi kita sudah siap dan sampai malam nunggu Demokrat belum ngambil keputusan. Kami sudah siap, jadi kami deklarasi kami nggak ninggalin kami sudah kasih tahu Pak Prabowo akhirnya memutuskan Bang Sandi jadi cawapres." Kata Andre
Pihaknya mengaku sudah menunggu Demokrat, namun pihak Demokrat tak kunjung datang ketika malam deklarasi pada 9 Agustus 2018 lalu,
"Akhirnya PD memang mendukung kami besoknya kan, dan Pak Prabowo datangi Pak SBY ke Kuningan," Lanjut Andre.
"Bang Andi nggak usah caper-lah. Kalau AHY mau jadi menterinya Pak Jokowi ya monggo, mau PD gabung ke 01 ya monggo.Itu hak mereka. Silakan," tambahnya. [ts]