Berkali-kali SBY Ungkap Permintaan Ini setelah Ani Dimandikan dan Dimasukkan Peti Jenazah

Berkali-kali SBY Ungkap Permintaan Ini setelah Ani Dimandikan dan Dimasukkan Peti Jenazah

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Sekjen Partai Demokrat, Hinja Panjaitan membeberkan keinginan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) setelah Ani Yudhoyono dinyatakan meninggal.

Dijelaskan oleh Hinja Panjaitan, keinginan tersebut bahkan diminta oleh SBY berkali-kali sejak Ani Yudhoyono menghembuskan nafas terakhir.

Dikutip dari tayangan live Kompas TV, Sabtu (1/6/2019), SBY meminta agar dirinya diberikan kesmepatan untuk mencium Ani Yudhoyono untuk terakhir kalinya sebelum dimakamkan.

Selain itu, SBY juga berharap agar proses kepulangan Ani Yudhoyono tidak dilakukan terburu-buru.

"Pertama, Beliau tidak ingin buru-buru dan disiapkan dengan matang," jelas Hinja.

Ia lantas menjelaskan, bahwa SBY meminta berkali-kali untuk bisa mencium Ani Yudhoyono setelah dimandikan dan dimasukan ke peti jenazah.

"Dan yang membuat kami sangat terpukul tadi, Pak SBY meminta satu hal, setelah selesai dimandikan dan dimasukan ke peti jenazah, dia ingin mencium sekali lagi," kata Hinja.

"Itu berkali-kali disampaikan, baik di dalam (ruangan) waktu pada saat rapat," kata Hinja.

Untuk itu, ia menjelaskan bahwa akan mempersiapkan semaksimal mungkin permintaan terakhir Ani Yudhoyono.

"Dan tentu itu kami siapkan," tegas Hinja.

Dirinya juga menjelaskan bahwa kondisi anak-anak serta menantu Ani Yudhoyono sangat tabah.

"Kondisi Mas Agus, Mas Ibas, Mbak Alya dan Mbak Anissa juga tabah dan ikhlas semua," ucapnya.


Penjelasan Dokter soal Kondidi Ani Yudohoyono

Terawan Agus Putranto, Dokter Kepresidenan yang turut menangani Ani Yudhoyono secara khusus membeberkan kondisi terakhir istri Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu sebelum meninggal.

Dikutip dari tayangan Live Kompas TV, Sabtu (1/6/2019), dr Terawan menjelaskan bahwa pihak dokter sudah berjuang ekstra untuk menyembuhkan Ani Yudhoyono.

"Tim di sini sudah berjuang bersama dengan tim kami juga dan juga teman teman ahli negara lain dari Amerika sudah ikut membantu," jelas dr Terawan.

"Apa yang dilakukan Bu Ani sudah maksimal kami semua harapannya bisa berbuat baik, tapi Tuhan punya rencana lain, dan ini menimbulkan kesedihan bagi kita semua," jelasnya.

Dijelaskan oleh dr Terawan, Ani Yudhoyono awalnya sudah membaik namun karena perjalanan penyakit, kondisi Ani Yudhoyono kembali memburuk.

"Kesehatan terakhir membaik namun karena tiba- tiba beliau mengalami kemunduran dan itu memang dari perjalanan penyakit ya," jelas dr Terawan.

Ani Yudhoyono juga sempat mengalami gagal nafas sampai harus dipasang alat tambahan, pada Jumat (31/5/2019).

"Kondisinya dalam kondisi tidak sadar karena ditidurkan karena gagal nafas jadi mau tidak mau harus ditidurkan," ungkapnya.

"Respirator sejak kemarin malam jadi sudah berlangsung usaha untuk men-support Beliau namun memang upaya maksimal itu ternyata tidak belum membawa hasil, karena kehendak Maha Kuasa yang terbaik," tambahnya.

Berdasarkan informasi yang diterima oleh TribunWow.com, Ani Yudhoyono meninggal pada pukul 11.50 waktu setempat, di Rumah Sakit National University Hospital, Singapura.

Sebelum meninggal dunia, Ani sempat dinyatakan kritis sejak Kamis (30/5/2019) malam.

Diketahui, Ani Yudhoyono mengidap kanker dan dirawat sejak Februari 2019.

Dilansir oleh Kompas TV, banyak orang yang mendatangi Rumah Sakit NUH Singapura untuk mengunjungi Ani Yudhoyono.

Namun, para pelayat belum diperbolehkan untuk masuk.



[tn]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita