GELORA.CO - Kunjungan Komandan Kogasma Agus Harimurti Yudhoyono dan Ibas Yudhoyono ke kediaman Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarno Puteri merupakan kunjungan balasan dari Presiden Jokowi saat pemakaman Ibu Ani Yudhoyono.
Begitu kata Ketua Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean kepada Kantor Berita RMOL sesaat lalu di Jakarta, Rabu (5/6).
"Itu adalah kunjungan silaturahmi balasan dan ucapan terimakasih atas apa yang dilakukan oleh Pak Jokowi sebagai Presiden saat pemulangan jenazah Ibu Ani, dan terimakasih atas kehadiran Ibu Mega saat pemakaman Ibu Ani," kata Ferdinand.
Menurut Ferdinand, kunjungan dua putera dari Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke kediaman Megawati patut diteladani oleh para tokoh politik. Sebab, hal itu merupakan tata krama yang baik.
"Inilah tata krama dan etika yang ditunjukkan oleh AHY dan Ibas Yudhoyono. Mereka menghargai perbuatan baik," ujar Ferdinand.
Ferdinand tak membantah, kunjungan AHY dan Ibas merupakan sinyal kuat Partai Demokrat akan merapat ke kubu pemerintah Jokowi. Menurut dia, Partai Demokrat berperinsip terbuka dalam kontestasi demokrasi.
"DNA politik Partai Demokrat adalah tidak ada musuh dalam politik, tapi hanya ada kontestasi demokrasi dan setelah itu kita membangun bangsa bersama-sama," kata Ferdinand.
Anak buah SBY ini menyebut kunjungan AHY dan Ibas ke Megawati merupakan pertanda baik bagi Partai Demokrat dan semua elite politik. Bahkan, kata Ferdinand, ke depannya hubungan silaturahmi Partai Demokrat akan semakin baik lagi.
"Tentu ini adalah pertanda baik bagi silaturahmi politik elite bangsa. Kedepan tentu akan semakin baik lagi," ujarnya.
Lebih lanjut, Ferdinand menegaskan pihaknya tidak akan melakukan hal serupa yakni berkunjung ke kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagaimana dilakukan ke Ketua Umum PDI-P.
"Tidak ada (rencana mengunjungi Prabowo)," kata Ferdinand tanpa memberi alasan ketiadaan rencana ini. [rmol]