Wiranto Sebut Aksi 22 Mei Didesain Untuk Memakzulkan Jokowi

Wiranto Sebut Aksi 22 Mei Didesain Untuk Memakzulkan Jokowi

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengemukakan, demo besar-besaran yang berujung pada kerusuhan di Jakarta pada 22 Mei 2019 lalu terjadi karena ada yang merencanakan.

“Ada pengkondisian untuk pengumpulan massa demo di Jakarta paling tidak sama dengan aksi 212 yang lalu,” kata Wiranto dalam konferensi pers di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (28/5)..

Dijelaskannya, tahap awal demo berjalan damai, sesuai aturan. Namun tahap berikutnya, sambung Wiranto berlangsung brutal, lewat waktu yang diizinkan, menyerang petugas dengan berbagai alat seperti batu, senjata tajam dan petasan. 

“Ada dugaan kuat bahwa demo anarkis sengaja dilakukan untuk memancing aparat bertindak over reactive, sehingga menimbulkan korban dari pendemo,” ujar Wiranto.

Aparat keamanan sendiri, lanjut Menko Polhukam, cukup sabar menghadapi pendemo, namun perlu bertindak tegas menghadapi massa beringas, anarkis yang akan membakar Bawaslu. 

Namun demikian, Menko Polhukam menilai, saat ini sedang terjadi operasi bangun opini untuk menyudutkan aparat keamanan dan menuduh aparat keamanan bertindak sewenang-wenang.

Mengenai terjadinya korban, menurut Menko Polhukam Wiranto, sangat kuat adanya dugaan bahwa diciptakan korban, sebagai martir.

Dengan adanya martir, sambung Wiranto, akan menyulut emosi massa untuk lebih beringas melakukan aksinya, sehingga dengan adanya martir, akan memperbesar aksi melawan Pemerintah dengan menduduki KPU, Bawaslu, DPR dan Istana.

“Tujuan akhir akan memakzulkan Presiden Jokowi sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan,” jelas Menko Polhukam. [rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita