GELORA.CO - Tengah beredar video viral tentang skenario pengepungan Komisi Pemilihan Umum (KPU) hingga Istana Negara menjelang pengumuman hasil penghitungan suara pemilu 2019. Satu orang yang merancang skenario itu diduga adalah seorang mantan Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus Mayjen TNI (Purn) Soenarko.
Menanggapi hal itu, Karo Penmas Humas Polri Brigjen Pol. Dedi Prasetyo mengatakan, Direktorat Siber Bareskrim Polri saat ini sedang melakukan analisa terkait dugaan tindakan 'people power' tersebut.
"Sudah saya informasikan ke Direktorat Siber, informasinya masih dilakukan analisa," terangnya di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (15/5), dilansir Gatra.com.
Dedi juga mengaku tidak ingin terburu-buru untuk melakukan proses penganalisaan dan membuat model laporan A, yakni pelaporan yang dibuat oleh pihak kepolisian jika mengetahui dan menemukan langsung peristiwa tersebut.
"Masih ditunggu, jadi setiap ada dugaan peristiwa-peristiwa seperti itu, dari Direktorat Siber lebih banyak melakukan suatu analisa dulu, kajian-kajian dulu," tambah dia.
Sebagai informasi, beredar video viral yang merancang pengepungan atas gedung KPU, Istana Negara serta DPR. Diduga pria tersebut adalah mantan purnawirawan perwira TNI.
"Nanti kalau 22 (Mei) diumumkan (hasil pemilu), kalau Jokowi menang, yang kita lakukan tutup dulu KPU, tutup, mungkin ada yang tutup Istana (Negara) dengan DPR, Senayan dalam jumlah besar," ujarnya seperti dikutip dari video tersebut.
Video:
Video: