GELORA.CO - Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto berbicara soal masifnya praktik money politics di Aceh. Ia menyebut satu keluarga di daerah perkebunan karet di Aceh menerima Rp 1 juta dari lawan politik Jokowi-Ma'ruf Amin di Pemilu 2019.
"Ya kalau kita lihat sebenarnya Aceh itu sangat terbuka terhadap kepemimpinan Pak Jokowi-Ma'ruf Amin. Hanya kami melihat ada money politics juga yang masif. Keluarga di daerah perkebunan karet perkebunan sawit itu banyak yang menerima Rp 1 juta," ujar Hasto di depan kediaman Megawati Soekarnoputri, Jl Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (9/5/2015).
Berdasarkan hitung cepat, Jokowi-Ma'ruf Amin kalah telak dari Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Aceh. Ini, menurut Hasto, karena Jokowi-Ma'ruf Amin banyak mendapat fitnah.
"Terlalu besarnya fitnah yang ditujukan terhadap Pak Jokowi-KH Ma'ruf Amin dan kampanye yg mereka lakukan," ucapnya.
Hasto lalu menyebut ada upaya dari Gerindra dan PKS menggerus partai lokal di Aceh. Koalisi Jokowi-Ma'ruf disebutnya mencoba merangkul partai-partai lokal ini tapi mendapat perlawanan.
"Yang membuat ironi itu adalah Partai Aceh justru berkurang kursinya, lebih dari 15 kursi dari laporan yang kami terima Partai Aceh berkurang. Ini sebuah ironi padahal sejak awal ingin berkomitmen membangun bersama-sama masa depan Aceh bersama dengan partai lokal, tapi kemudian upaya Gerindra dan PKS justru malah menggerus partai lokal, itu sangat ironi," kata Hasto.
Pernyataan Hasto ini menuai kritikan, warganet menganggap Hasto menebarkan fitnah yang menuding suara 1 keluarga dihargai Rp1 Juta di Aceh. Tagar #HastoMemfitnahRakyatAceh pun dilambungkan.
Berikut komentar warganet:
https://t.co/lPuAuMqevf— Dahnil A Simanjuntak (@Dahnilanzar) May 11, 2019
Mas Hasto menebar Fitnah kpd paslon Prabowo-Sandi, serta Rakyat Aceh. Hoax yg dia tebar akan tetap aman tanpa penanganan hukum sama sekali. Keadilan yg mahal. Kedzaliman yg telanjang dipertontonkan terus menerus.
Lambungkan dengan kecepatan tinggi... Setuju bro?#HastoMemfitnahRakyatAceh pic.twitter.com/A4ieCPv3f0— ㅤㅤㅤ (@KingPurwa) May 11, 2019