GELORA.CO - Aparatur negara diminta menghentikan tuduhan-tuduhan makar kepada sejumlah anak bangsa. Sebab, membuat suasana dan bibit perpecahan kian nyata.
Ketua Umum Gerakan Moral Rekonsiliasi Indonesia (GMRI), Eko Sriyanto Gal Gendu menegaskan, tuduhan makar yang dialamatkan kepada sejumlah tokoh, pensiunan TNI, aktivis nasional, dan lainnya harus dihentikan.
"Tuduhan makar seperti itu malah hanya akan memecah belah sesama anak bangsa. Tuduhan makar seperti itu juga akan jadi sejarah kelam bagi pemerintah," tutur Eko di Jakarta, Kamis (16/5).
Dia juga menekankan, ini juga akan menjadi dendam berkepanjangan bagi orang-orang yang dimakarkan dan yang dituduh makar.
"Tuduhan makar tersebut akan membuat kelam sejarah bagi seseorang yang dituduh makar, beserta keluarga dan keturunannya," tuturnya lagi.
Hal itu juga dituangkan Eko Sriyanto Gal Gendu dalam Surat Terbuka Merah Putih yang dialamatkannya kepada Istana Negara, Presiden Joko Widodo.
Berikut isi lengkap surat terbuka Merah Putih tersebut:
Membaca Arah Sejarah Jaman Pemerintahan Jokowi Tentang Tuduhan Makar
Kepada Yth
Calon Presiden RI
Bp Ir H Joko Widodo
Dengan hormat,
Dengan mengkaji dan menilai berbagai permasalahan Bangsa dan Negara Republik Indonesia sekarang ini, maka perkenankanlah saya, Eko Sriyanto GalGendu, untuk memberikan bacaan arah sejarah jaman Pemerintahan Bapak Joko Widodo tentang tuduhan makar.
1. Tuduhan Makar tersebut akan membuat sejarah kelam Pemerintahan Jokowi
2. Tuduhan Makar tersebut akan membuat kelam sejarah bagi seseorang yang dituduh makar beserta keluarga dan keturunannya
3. Tuduhan Makar tersebut sudah membuat perpecahan sesama anak bangsa
Maka, kami berharap, kepada Bapak Joko Widodo sebagai Calon Presiden RI kiranya bisa menunjukkan Jiwa Kepemimpinan dengan menggunakan kata-kata yang bijak, serta penuh keagungan dan kehormatan.
Untuk itu, Stop Tuduhan Makar, karena hanya akan membuat rendah sesama anak bangsa sendiri.
Jakarta, 19 Mei 2019
Songsong Kebangkitan Nasional
Ketua Umum Gerakan Moral Rekonsiliasi Indonesia
Eko Sriyanto Gal Gendu
Eko berharap setiap calon pemimpin negara untuk terus belajar menjadi bijak dalam menghadapi persoalan-persoalan bangsa, terutama menangani beragamnya pilihan politik.
"Harus bijak dan mempergunakan kalimat-kalimat yang tidak memecah belah anak bangsa. Sebab, tuduhan makar itu malah merendahkan martabat anak-anak bangsa Indonesia sendiri," ujarnya. [rm]