Soal Mundur dari Jabatan, Ini Pernyataan Terbaru Edy Rahmayadi

Soal Mundur dari Jabatan, Ini Pernyataan Terbaru Edy Rahmayadi

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Edy Rahmayadi akhirnya angkat bicara terkait viralnya yang ingin mundur dari jabatan sebagai orang nomor satu di provinsi ini, jika rakyat Sumut tak ingin dipimpinnya.

Saat peringatan May Day atau Peringatan Hari Buruh Interasional di Lapangan Pendidikan Perkebunan (LPP), Kampus Medan, Jalan Rumah Sakit Haji Medan, Rabu (1/5/2019), dia menjelaskan hal tersebut.

“Saya tak pernah bilang saya mau mundur. Saya bilang, kalau yang dipimpin dengan pemipin harus terjadi kokoh kuat. Jadi kalau pemimpin yang dipimpin tak mau dipimpin
ya yang pemimpin mundur,” jelasnya.

Di hadapan orang yang memenuhi lokasi tersebut, lantas Edy bertanya dengan tegas. “Kalian masih mau saya pimpin?,” tanyanya.

Semua yang hadir langsung menjawab, Mau!

Diakuinya lantaran pernyataan yang sebelumnya diungkapnya menjadi kisruh. “Habis itu ribut orang se-Indonesia, aku dimarahin orang kok mau mundur kamu,” ungkapnya.

“Siapa yang mau mundur? Saya pengen jadi gubernur ini, karena mau bersama kalian membangun Sumut yang bermartbahat,” tegasnya.

“Ayo kita sama-sama kawal Sumatera Utara ini,” pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, pernyataan mundur diungkapkan Edy saat memberikan sambutan pada kegiatan Peresmian Kantor PWI Sumut yang dirangkai dengan kegiatan Jalan Sehat, Minggu (28/4/2019).

“Kalau masih main-main Sumut tak pernah bisa bermartabat. Jadi saya mohon, berapa tahunkah saya jadi gubernur, lima tahun selesai. satu tahun, saya sekarang sudah delapan bulan. Saya cek empat bulan ke depan rakyat Sumut ini tak mau saya pimpin saya yang mundur. Tolong pers tulis itu gede,” katanya, Minggu (28/4/2019).

Edy menegaskan, seorang pemimpin akan memiliki arti jika masyarakat mau dipimpin. Sinergitas antara pemimpin dengan pihak yang dipimpin inilah menurutnya sangat penting untuk mewujudkan cita-cita bersama termasuk cita-citanya membangun Sumatera Utara.

“Karena pemimpin itu, yang dipimpin itu mau nurut. Mau dipimpin. Kalau sekarang saya pemimpin trus yang dipimpin tak mau untuk apa saya jadi pemimpin?,” ujarnya.[psid]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita