Senada dengan Demokrat kepada Prabowo, PAN: Komitmen Kami hanya Sampai Pemilihan Presiden

Senada dengan Demokrat kepada Prabowo, PAN: Komitmen Kami hanya Sampai Pemilihan Presiden

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Bara Hasibuan mengungkapkan langkah sikap partainya seusai selesai pemilihan pilpres 2019.

Dikutip TribunWow.com dari saluran Youtube Kompas TV, Sabtu (4/5/2019), Bara menuturkan mengenai komitmen partainya kepada kubu 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno hanya sampai pada pemilihan presiden.

"Karena segala kemungkinan kan bisa terjadi kan. Komitmen kami hanya sampai pemilihan presiden. Secara de facto pemilihan presiden sudah selesai walaupun kita secara resmi masih menunggu proses perhitungan suara di KPU kan," ujar Bara.

Dirinya pun mengatakan langkah partainya harus ditentukan demi kebaikan partainya untuk 5 tahun ke depan.

"Jadi selanjutnya itu yang kita punya legalitas untuk menentukan langkah selanjutnya dong, sesuai apa yang paling kita pikir langkah terbaiak bagi kita, posisi yang terbaik untuk 5 tahun ke depan," ungkapnya.

Sedangkan Bara juga menuturkan besar kemungkinan PAN akan berada di kursi pemerintahan kembali seperti sebelumnya.

"Rasional dalam arti yang terbaik bagi partai, darah PAN, histori PAN, memang eksistensi kita dari tahun 1999 kita kan kebanyakan berada dalam pemerintahan," kata Bara.

"Kurun waktu yang sangat sedikit kita di luar pemerintahan."


Sedangkan sebelumnya, tak hanya PAN yang merupakan partai koalisi kubu 02, Demokrat juga menyatakan hal senada.

Hal itu diungkapkan Kadiv Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean.

Ia menyatakan pesan dari Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait arah politik partainya.

Hal itu disampaikan Ferdinand saat menjadi narasumber acara Prime News di CNN Indonesia, Jumat (3/5/2019).

Mulanya, pembawa acara menanyakan adakah pesan yang disampaikan SBY setelah pencoblosan selesai dilakukan.

"Kalau dari Pak SBY sendiri, apa pesan yang tersirat atau to the point yang disampaikan mungkin?" tanya pembawa acara.

Dengan tegas Ferdinand mengungkapkan bahwa pesan SBY kepada Demokrat yakni tetap mengawal Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno hingga Pilpres 2019 selesai.

"Ke kami itu jelas perintah SBY yang kami terima adalah tetap menuntaskan kewajiban moril politik Partai Demokrat di Koalisi Adil Makmur atau BPN, kami sendiri yang ditugaskan di sana, diperintahkan untuk tetap mengawal BPN sampai selesai kontestasi pilpres ini," ujar Ferdinand.

"Perintahnya ke kami, kalau memang harus bermuara di Mahkamah Konstitusi, back up, kalau memang dibutuhkan lawyer-lawyer Demokrat, dukung."

"Jadi itu perintah pak SBY ke kami, tetapi tidak boleh bergerak di luar konstitusi," sambungnya.

Selain itu, Ferdinand juga ingin menyampaikan sikap politik Demokrat terhadap pemenang pilpres.

Dirinya mengatakan bahwa kontrak politik Demokrat terhadap Koalisi Adil Makmur berakhir jika Jokowi ditetapkan sebagai pemenang.

"Saya ingin menyampaikan sikap politik partai Demokrat karena ini ada dua kemungkinan, pertama Jokowi menang atau kedua Prabowo menang," papar Ferdinand.

"Kalau Jokowi yang ditetapkan sebagai pemenang Pemilu oleh KPU, maka tentu komitmen dan kita anggaplah kontrak politik partai Demokrat dengan koalisi adil makmur berakhir ketika itu, ketika Jokowi ditetapkan sebagai pemenang," imbuhnya.

Pernyataan itu lantas ditanggapi oleh pembawa acara apa maksud ucapan 'berakhir' oleh Ferdinand.

"Berakhir artinya nyebrang?" tanya pembawa acara.

Dengan tegas Ferdinand menjelaskan maksudnya adalah Demokrat akan kembali menjadi partai yang mandiri dan berdaulat.

"Bukan nyebrang, artinya Partai Demokrat akan kembali menjadi partai yang mandiri dan berdaulat menentukan sikap politiknya," jelas Ferdinand.

"Apakah nanti kemudian akan menjadi tetap sebagai partai penyeimbang, tidak ada di pemerintahan, karena Demokrat tidak pernah mengenal oposisi, kami menyebut diri sebagai partai penyeimbang," tambahnya.

Ia lantas menyatakan jika kebijakan pemerintah baik dan pro rakyat maka Demokrat akan mendukung, begitu juga sebaliknya.

"Nah kalau posisi Pak Prabowo yang ditetapkan KPU sebagai pemenang, maka Partai Demokrat akan melanjutkan kewajiban moral politiknya mengawal pemerintahan karena janji-janji politik harus direalisasikan," tegas Ferdinand.

Lebih lanjut ia mengungkapkan bahwa keputusan Demokrat akan ditentukan oleh SBY.

Ia juga meenyatakan bahwa hingga kini partainya juga masih menunggu hasil keputusan dari KPU.[tribun]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita