GELORA.CO - Putri Proklamator Bung Karno, Rachmawati Soekarnoputri mendesak Komisi Pemilihan Umum (KPU) segera melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan Pemilu Serentak 2019.
Khususnya, mengenai kasus 456 petugas Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal selama bertugas.
Mbak Rachma, sapaan akrabnya, menilai fenomena ini tidak bisa dipandang sebelah mata. Sebab baginya, 500 nyawa yang melayang bisa dikategorikan sebagai sebuah genosida jika tidak ada titik terang apa yang sebetulnya terjadi.
"Kalau sudah di atas 5 hingga 10 orang meninggal, itu sudah genoside, pembunuhan itu," tegas Mbak Rachma di Kediamannya, Jalan Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta, Senin malam (13/5).
Lebih mengherankan lagi, katanya, pemerintah seolah santai-santai saja dengan fenomena yang diklaim KPU diakibatkan karena kelelahan saat bertugas itu.
"Mana Menteri Kesehatan? Kok meneng wae (diam saja). Kan mestinya gerah ya? Lihat manusia ini bergelimpangan kaya gitu," ungkapnya.
Rachma pun menyentil soal kasus kopi racu sianida Jessica Wongso yang menewaskan Wayan Mirna. Menurutnya, kasus itu lebih menarik dari pada meninggalnya KPPS.
"Itu juga menjadi pertanyaan saya. Kasus Jessica ya, orang satu aja matinya ributnya setengah mati," pungkasnya. [rmol]