GELORA.CO - Ikatan Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) prihatin dengan banyaknya petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal.
Mereka pun mendorong penelitian medis atas musibah ini, khususnya di Jawa Timur.
Hal ini tertuang dalam surat keprihatinan IKA Unair yang ditandatangani oleh Ketua IKA FK Unair, Poedjo Hartono, Kamis (9/5).
"Kami mendorong dan siap bekerja sama dengan seluruh Fakultas Kedokteran di Jawa Timur, Ikatan Alumni Fakultas Kedokteran di seluruh Jawa Timur, RSUD Dr. Soetomo, Rumah Sakit Universitas Airlangga dan seluruh stakeholder terkait untuk melakukan penelitian medis terhadap kejadian ini khususnya di Jawa Timur," demikian isi surat tersebut.
"Dengan harapan ada bukti ilmiah yang bisa dipertanggungjawabkan demi kepentingan masyarakat dan bangsa," imbuhnya.
Mereka pun mengusulkan pemilu yang akan datang, untuk terlebih dahulu melakukan kesehatan fisik dan psikologis bagi calon petugas KPPS dengan mempertimbangkan faktor usia, faktor penyakit yang pernah diderita, terutama penyakit degeneratif, penyakit menular tertentu. Seperti TBC, paru-paru, hepatitis kronis, dan sebagainya.
Selain itu adanya pelayanan kesehatan bagi petugas KPPS yang mengeluh sakit, memperkecil beban kerja di setiap TPS, serta pemberian asuransi kesehatan atau kematian.
Jumlah penyelenggara pemilu ad hoc yang meninggal dunia kini mencapai 469 orang. Selain itu, sebanyak 4.602 lainnya dilaporkan sakit. Angka ini mengacu pada data Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Jumat (10/5) lalu.[rm]