GELORA.CO - Mabes Polri belum bisa mengklarifikasi kebenaran video yang memperlihatkan seorang tim medis perempuan mendapatkan perlakuan tidak mengenakan dari orang yang diduga aparat.
"Masih belum bisa diklarifikasi soal kebenaran video tersebut," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Dedi Prastyo di Mabes Polri, Jakarta, Senin (27/5).
Termasuk, dia juga belum tahu apakah dalam video tersebut merupakan anggota Polri lantaran berpakaian preman.
"Kita juga belum tau apakah itu anggota atau bukan. Masih didalami dulu," pungkas Dedi.
Video berdurasi 1 menit 12 detik viral di sosial media. Dalam video yang memperlihatkan orang-orang berbadan tegap tengah mengamankan para terduga perusuh aksi 22 Mei.
Adapun kejadian dalam video tersebut diketahui di pintu keluar parkir motor Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat.
Saat beberapa pria berbadan tegap itu membawa terduga demonstran, perempuan yang mengenakan kerudung biru memakai rompi hijau dengan tanda medis itu ditegur oleh seseorang berkaos putih dengan memakai helm hitam.
"Jangan video, videoin," bentak lelaki berbadan tegap itu kepada perempuan tersebut.
"Tidak pak, saya gak videoin," jawab ibu itu.
Merasa tidak percaya, orang yang memakai rompi hitam anti peluru dan memegang HT itu merampas handphon (HP) sang ibu dan membantingnya.
Lihat vidio ini baik2 ya..— Risetyoung (@Risetyoung1) May 26, 2019
Cara prilaku anjing2 PKI, d bawah kpemimpinan tito k pic.twitter.com/sxE67lPDrt