GELORA.CO - Mabes Polri belum bisa membenarkan konfirmasi terkait video yang menggambarkan personel Brimob menembaki warga dan masuk ke dalam gang di kawasan Petamburan, Jakarta Barat pasca kerusuhan 22 Mei lalu.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Dedi Prasetyo mengatakan, saat ini Polri masih menunggu laporan dari tim pencari fakta.
"Belum bisa diklarifikasi info tersebut menunggu hasil kerja TPF," ujar Dedi, Senin (27/5).
Dia hanya menegaskan bahwa pasukan polisi pengamanan unjuk rasa tidak dilengkapi dengan senjata api dan peluru tajam.
"Yang jelas untuk pasukan Pam Unras tidak ada yang membawa senjata api dan peluru tajam," tukas Dedi.
Dalam video berdurasi 18 detik yang viral di media sosial, tampak seorang prajurit TNI di tengah kerumunan massa sedang berupaya menghalau, namun tak diindahkan personel Brimob yang mengenakan pakaian lengkap dengan senjata.
"Ayo mundur-mundur," imbau prajurit TNI itu, yang kemudian disambut tembakan.
"Stop-stop, warga, warga," teriak seorang dalam video itu kepada Brimob yang terlihat ingin menangkapnya.
"Ikut, ikut," timpal personel lain yang memakai pakaian preman.
#PenuhiLimaTuntutanRakyat2019— jazaul a'mal (@gaspan619) May 25, 2019
Video Polisi tembak warga Petamburan, gang depan RS. PELNI & TNI dgn membabi-buta pic.twitter.com/bNiBPqkhkt