GELORA.CO - Ketua Dewan Syuro Partai Bulan Bintang (PBB) MS Kaban menyesalkan adanya upaya untuk mem-framing Amien Rais dan Prabowo Subianto sebagai sumber kerusuhan 21-22 Mei 2019.
Mantan Menteri Kehutanan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini menyebut upaya framing Amien Rais dan Prabowo sangat dzolim.
“Amin Rais Prabowo diframming sebagai sumber kerusuhan terlalu dzalim, kenapa gak berani mengatakan biang kerok kerusuhan adalah ketidakJUJURan dan keTIDAKadilan KPU, kok lari dari inti masalah. Mau sampai kapan framming demi framming mau dibenturkan?,” tulis MS Kaban di akun Twitter @hmskaban.
Praktisi kedokteran Andi Khomeini Takdir mengingatkan soal tidak adanya hubungan kerusuhan 22 Mei dengan sosok Prabowo Subianto. Andi menyitir pernyataan Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko yang menyebut perusuh 22 Mei bukan pendukung Prabowo Subianto.
“Ada bajer-bajer yang mungkin lagi halu. Pak Tito dan Pak Moeldoko udah bilang bukan pendukung 02 yang bikin rusuh. Tapi masih saja ni bajer-bajer nyalah-nyalahin pak @prabowo dan memaki-maki bang @sandiuno. Bingung juga mau gimana ngasih tahunya. Takut dibully ebong-ebongnya. Merusak kebeningan hati. #RakyatAkalSehat,” tulis Andi di akun @dr_koko28.
Sejak pendukung Joko Widodo menggalang hastag atau tagar #TangkapPrabowo, buzzer-buzzer Jokowi di sosmed terus menciptakan framing bahwa Prabowo harus bertanggungjawab pada kerusuhan yang terjadi.
Loyalis Jokowi yang juga praktisi hukum Ruhut Sitompul di akun @ruhutsitompul menulis: “Prabowo dan Sandi tidak bisa lepas tangan karena akan melakukan Jalur MK dengan kekalahan di Pilpres/Wapres, Para Perusuh di Bawaslu Petamburan & Gambir juga Para Pendukungnya baik dari Partai Pendukung dan Non Partai karena itu Kalian berdua turun meredahkan ke tempat kerusuhan. MERDEKA.”
Direktur Said Aqil Siroj Institute (SAS Institute) Abi Rekso Penggalih juga terus menuntut penangkapan Prabowo Subianto dan Amien Rais. Abirekso turut menggalang petisi di situs change.org.
“Ayok Tanda Tangan Tangkap Prabowo dan Amien Rais. Tanda tangani dan sebar seluas-luasnya kawan!!! 883 tandatangan masih dibutuhkan, kita bisa bantu dengan tandatangani petisi ini,” tulis Abirekso di akun @abirekso.
Abirekso juga mengancam jika masih ada kericuhan, pihaknya akan mendesak kepolisian untuk menangkap Prabowo dan Amien Rais.
“Jika hari ini masih terjadi kericuhan, kita serukan aparat kepolisian untuk menangkap Prabowo Subianto dan Saudara Amien Rais sebagai dalang kerusuhan ini. Gue mengajak teman-teman sekalian untuk membuat video serupa, menuntut pertanggung jawaban Kerusuhan 22 Mei,” tulis @abirekso melampirkan video yang dimaksud.