GELORA.CO - CEO Sekretaris Nasional (Seknas) Prabowo-Sandi, M Taufik membantah pihaknya melakukan kecurangan di Pilpres 2019. Hal itu menagggapi adanya temuan ribuan C1 di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (4/5) yang disebut berpotensi menguntungkan paslon 02.
"Kami itu sulit untuk melakukan kecurangan. Enggak mungkin kami lakukan kecurangan. Enggak punya sarananya untuk itu (curang) gitu," jelas Taufik di Seknas Prabowo-Sandi, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (6/5).
Di sisi lain, ia justru melihat ada yang janggal dalam temuan tersebut. Taufik mengatakan, harusnya temuan formulir C1 dikonfirmasi ke seluruh pihak terlebih dahulu untuk mengetahui keaslian formulir tersebut.
Nyatanya menurut Taufik, formulir itu cepat dikonfirmasi tanpa membubuhkan tanda tangan dari segala saksi. Hal inilah yang membuat Taufik merasa dibohongi.
"Kok tiba-tiba dinyatakan C1-nya palsu. Kapan dia konfirmasinya ke Boyolali? Kayak jinny oh jinny. Kalau palsu tandatangan saksinya, harus dikonfirmasi ke saksi saksinya yang benar di sana. Jadi menurut saya kalau mau ngibul, ya mesti pakai tata krama ngibul gitu loh. Ini Anda bayangkan nggak dinyatakan palsu secepat itu?" tegasnya.
Taufik pun kembali menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah mengumpulkan C-1 ke Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi.
“Seknas tak pernah mengumpulkan C-1 ke BPN. Jadi berita itu sama sekali tidak betul,” tutupnya. [rmol]