GELORA.CO - Gelaran Ijtima Ulama III yang digelar di Sentul, Bogor, Rabu (1/5) tak hanya disoroti soal poin-poin rekomendasi, melainkan tokoh-tokoh yang hadir.
Salah satu yang dipertanyakan warganet adalah keberadaan tokoh Tionghoa, Lieus Sungkharisma. Lieus mengaku sadar keberadaannya di Ijtima Ulama menjadi perbincangan masyarakat, khususnya warganet.
“Mereka sengaja menafikkan fakta bahwa pertemuan itu bukan cuma Ijtima Ulama, juga pertemuan tokoh nasional. Padahal saya datang sebagai undangan," kata Lieus kepada wartawan, Sabtu (4/5).
Tak hanya sekadar tamu undangan, Lieus juga mengaku bersedia hadir lantaran sepakat dengan keberadaan Ijtima Ulama yang sudah digelar selama tiga kali ini.
Ia beranggapan, Ijtima Ulama merupakan sarana untuk memperbaiki bangsa.
"Saya sengaja menghadiri acara penting ini karena setuju dengan para ulama bahwa bangsa ini harus diselamatkan,” tambah Lieus.
Di sisi lain, ia enggan untuk menanggapi beragam komentar warganet. Hal itu diakunya sudah biasa terjadi.
"Saya sudah sering dituduh macam-macam. Tak masalah semua itu bagi saya. Selama yang saya lakukan adalah demi kebenaran, saya akan jalan terus,” katanya.
Lieus menegaskan, kehadirannya memenuhi undangan panitia Ijtima Ulama III adalah karena secara pribadi iapun memiliki kekhawatiran yang sama dengan warga masyarakat lainnya terkait berbagai dugaan kecurangan yang terjadi di Pilpres 2019.
“Siapapun warga negara yang masih berakal sehat dan mencintai negara ini sepenuh hati, pasti akan berontak nuraninya. Sebab kita tidak ingin negeri ini dipimpin oleh seorang presiden yang dihasilkan oleh sebuah pemilu yang curang,” katanya.
Ditambahkan Lieus, dalam acara ijtima’ ulama III ia memang diundang hadir dalam kapasitas sebagai tokoh nasional.
“Mungkin karena para ulama yang notabene adalah pemimpin umat itu, juga ingin agar kami, para tokoh nonulama, memberikan penjelasan apa sebetulnya yang sedang terjadi,” tandasnya. [rm]