GELORA.CO - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Suno menerima surat terbuka dari Koalisi Penyelamatan Daulat Rakyat (KOPDAR).
Dalam surat tersebut mengatakan pasca pemungutan suara PEMILU serentak tanggal 17 April 2019 yang kami anggap telah berjalan dengan banyak kecurangan secara Terstruktur Sistematis Masif dan Brutal.
"Mengamati, mencermati dan menyikapi dengan seksama dinamika dan situasi politik tanah air, maka kami yang tergabung dalam Koalisi Penyelamatan Daulat Rakyat (KOPDAR) menyampaikan aspirasi sebagai berikut. Satu, meminta Capres 02 untuk tidak melakukan deal - deal politik di belakang layar dengan pihak Capres 01," kata koordinator KOPDAR Gde Siriana di Jakarta, Jumat (3/05/2019).
Gde melanjutkan, meminta Capres 02 segera turun langsung memimpin gerakan damai masyarakat secara nasional yang menghendaki berlakunya asas kejujuran dan keadilan dalam proses pemilu demi menegakkan kedaulatan rakyat dan demokrasi.
"Ketiga, mengingatkan Capres 02 untuk tidak meninggalkan pendukung dan relawan atas apapun yang terjadi dalam proses penyelesaian sengketa Pilpres 2019," lanjutnya.
Terakhir, mendesak Capres 02 untuk segera melakukan upaya-upaya hukum atas kecurangan pemilu yang terjadi.
"Kami yakin Capres 02 bisa merasakan kekecewaan yang mendalam di hati rakyat atas kecurangan pemilu ini. Sangat menyakitkan ketika rakyat begitu antusias mengikuti Pemilu serentak demi perubahan lebih baik di negeri ini, tetapi ternyata rakyat menjadi korban kecurangan," tambah Gde.
Surat terbuka itu sendiri sudah ada tujuh Inisiator Penandatangan Surat terbuka:
1. Setya Dharma
2. Paskah Irianto
3. G. Siriana
4. Harlans
5. Kuldip Diva Singh
6. Anty Dodo
7. Lodewyk Pusung
Selain itu, Gde juga mengajak kepada masyarakat untuk melakukan penggalangan tanda tangan melalui
Whatsapp
Setya Dharma +62 857-7601-2385
Anty Dodo +62 818-879-139
FB :
Paskah Irianto
Twitter :
@SirianaGde
[tsc]