GELORA.CO - Ketua Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Anwar Abbas keberatan dengan pemberitaan Gatra.com yang juga dimuat Gelora.co, Selasa, (14/5) berjudul UBN Ditindak, PP Muhammadiyah : Polisi Berani Enggak Periksa Orang NU?
Anwar keberatan terkait kutipan judul yang kurang pas, dan tidak sesuai dengan latar belakang permasalahan yang disampaikannya.
"Dalam pemberitaan sebelumnya diberitakan bahwa saya menyampaikan statemen tentang kasus Bachtiar Nasir, apakah polisi berani memeriksa orang NU. Saya sampaikan bahwa pemberitaan tersebut salah," tegasnya.
Anwar memaparkan, sebelum wawancara, dirinya sempat bertanya kepada pewawancaranya, apa sebabnya Bachtiar Nasir jadi terdakwa.
"Wartawan tersebut menyebutkan, karena dia menghimpun dana dari masyarakat. Lalu saya jawab kalau dia menghimpun dana dari masyarakat, maka NU, Muhammadiyah, dan ormas Islam lainnya kan juga menghimpun dana masyarakat. Lalu kenapa polisi juga tidak periksa NU, Muhammadiyah, dan ormas-ormas Islam lainnya juga?" begitu Anwar menjelaskan jawabannya.
Karenanya, ia meluruskan jika yang ia maksud adalah organisasi-organisasi massa yang juga menghimpun dana seperti juga Bachtiar Nasir seharusnya juga diperiksa.
Sebelumnya dalam pemberitaan Gatra.com, Anwar mengomentari bahwa panggilan kepolisian terhadap Ustaz Bachtiar Nasir (UBN), seorang kader Muhammadiyah yang menjadi Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) terkait kasus pencucian uang dana Yayasan Keadilan Untuk Semua (YKUS) adalah tebang pilih. “Coba berani nggak (polisi) periksa orang NU (Nahdhatul Ulama)? Mereka kan juga menghimpun dana umat,” katanya.
Dengan penayangan berita ini, maka hak jawab atas keberataan pemberitaan sebelumnya telah dipenuhi. []