GELORA.CO - Para pemuda diharapkan mampu menjadi garda terdepan dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Konkretnya, dengan tidak ikut-ikutan kegiatan people power yang tidak sesuai dengan konstitusi.
Begitu kata Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI), Saddam Jihad usai diskusi bertajuk "Pemuda, Mana Suaramu?" di Jakarta Pusat, Sabtu (11/5).
Dia mengajak semua anak muda di negeri ini untuk tidak mudah dimanfaatkan hanya untuk memuluskan kepentingan politik tertentu.
“Anak-anak muda digiring, ayo sana, ayo people power. Ini bahaya kalau seperti itu. Kita akhirnya hanya menjadi objek dari people power, bukan untuk membangun bangsa ke depannya," katanya
Hal itu, menurutnya, merupakan salah satu bagian dari upaya untuk mendelegitimasi kerja-kerja para penyelenggara pemilu dengan cara yang tidak konstitusional.
"Saya tegas bahwa kita menolak gerakan-gerakan delegitimasi secara inkonstitusional," tegasnya.
Artinya, lanjut dia, kalaupun tak terima dengan hasil pemilu 2019, semua pihak harus mau menyuarakan itu melalui mekanisme hukum dan perundang-undangan yang ada.
"Kalau misalkan pada akhirnya ada kesalahan, katanya kecurangan dan lain sebagainya, selesaikan melalui mekanisme hukum yang berlaku. Ada DKPP, Bawaslu, MK dan lain sebagainya. Dan itu harus kita hargai. Karena politik dan demokrasi harus diselenggarakan dengan mekanisme hukum," pungkasnya. [ml]