GELORA.CO - Pertemuan Calon Presiden Prabowo Subianto dengan beberapa wartawan media internasional diselenggarakan agar masyarakat dunia mendapatkan informasi utuh tentang kecurangan Pilpres 2019.
"Tujuannya agar kecurangan-kecurangan pemilu telah terjadi di negara demokratis seperti Indonesia, secara terstruktur, sistimatis dan masif diketahui oleh dunia international," ungkap Jurudebat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Arief Poyuono, Selasa (7/5).
Hal itu dilakukan karena mayoritas media mainstream nasional yang mestinya menjadi bagian dari empat pilar demokrasi malah seakan menjadi alat kekuasaan.
Padahal, lanjut Arief, tugas utama mereka adalah menjaga jalannya sistem demokrasi di Indonesia agar berjalan dengan jujur, adil serta menghasilkan pemerintahan yang kredibel dan legitimate melalui pemilu.
"Tapi ternyata media-media maintream justru tidak netral dan terkesan partisan, serta tidak berani memberitakan kecurangan-kecurangan, tapi enggag untuk RMOL group ya," tekannya.
"Tujuan kita ingin memberitahukan pada media asing tentang sistem pemilu yang demokratis di Indonesia sudah dibajak oleh para pemodal pemodal korup dan pemerintahan yang curang untuk memaksakan hasil pilpres yang tidak legitimate," pungkas Arief menambahkan. [rmol]