GELORA.CO - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkapkan Polri telah menangkap 6 orang terkait penyelundupan senjata api. Ia mengatakan, senjata api itu rencananya akan dipakai untuk membuat kerusuhan di aksi unjuk rasa di Kantor Bawaslu hari ini.
"Beberapa hari sebelumnya dari Polri sudah menangkap sejumlah orang berikut senpi yang bertujuan untuk membuat kerusuhan di tanggal 22 (Mei). Ini sudah diamankan, paling tidak ada 6 orang yang sudah diamankan," kata Tito dalam konferensi pers di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, Rabu (22/5).
Tito mengungkapkan ada sejumlah jenis senjata yang disita dari 6 orang yang ditangkap tersebut. Di antaranya adalah senjata laras panjang jenis M4 yang dilengkapi dengan peredam.
"Ini senjata panjang jenis M4, ya, yang dilengkapi dengan peredam. Jadi kalau ditembakkan suaranya tidak kedengaran. Kemudian dilengkapi dengan tanpa pisir. Ini berarti bisa dipakai teleskop untuk sniper," jelasnya sembari memperlihatkan senjata jenis M4.
Senjata M4 adalah senjata versi pendek dan ringan dari senjata M16. Senjata ini ideal untuk digunakan oleh tentara non-infanteri (seperti pengemudi kendaraan, ajudan, dan perwira staf).
Senjata M4 juga biasa digunakan untuk pertempuran jarak dekat dan operasi pasukan khusus. M4 sempat menjadi standar untuk United States Special Operations Command (USSOCOM) dan menjadi pilihan Pasukan Khusus Angkatan Darat Amerika Serikat
Senjata itu, kata Tito, rencananya akan dipakai oleh mereka untuk melakukan aksi penembakan kepada massa. Sehingga seolah-olah penembakan dilakukan dari aparat untuk memancing kemarahan publik.
"Kita sudah dapat info akan ada rencana pada saat aksi 22 akan ada aksi penembakan, termasuk kepada massa supaya nanti menjadi seolah-olah yang melakukan adalah dari aparat. Sehingga timbul kemarahan publik sebagai martir untuk pembenar langkah-langkah berikutnya," tuturnya.
Senjata lainnya yang diamankan adalah senjata revolver jenis taurus dan 2 dus peluru yang isinya sekitar 50-60 butir. Senjata ini diamankan dari 3 orang yang ditangkap pada Selasa (21/5) kemarin.
"Tanggal 21 Mei kemarin kita juga menangkap 3 orang yang mereka ditangkap dengan senjata juga revolver jenis taurus dan berikut sejumlah peluru. 2 dus ini lebih dari 50, hampir 60 butir, dan pengakuan dari mereka juga sama, nanti akan dipakai pada tanggal 22," jelasnya.
Tujuan dari pengadaaan senjata itu, kata Tito, untuk menyasar aparat, pejabat, dan juga massa peserta aksi unjuk rasa di Kantor Bawaslu.
"Tujuannya buat apa? Kalau dari info intel, ini senjata dipakai di antaranya untuk selain kepada aparat, pejabat, juga untuk kepada massa supaya timbul martir, (timbul) alasan publik jadi marah, yang disalahkan aparat pemerintah," pungkasnya.
Dalam kasus senjata ini, Polri dan TNI sudah menangkap eks Danjen Kopassus Mayjen (Purn) Soenarko dan seorang prajurit TNI berpangkat Praka karena kepemilikan M4. Selain itu juga tiga orang lainnya diamankan karena kepemilikan senjata api. Kelompok Soenarko dan tiga orang ini adalah kelompok terpisah. [kp]