OLEH: ZENG WEI JIAN
PASCA pencoblosan suara, Paslon Ko-Ruf No.1 merilis offensive strike. Targetnya mengisolasi Prabowo-Sandiri.
Strategy Paslon No.1; Mematahkan dengan merangkul kaki-kaki penyanggah Paslon No. 2.
Paslon No. 1 mengadopsi Taktik "Encirclement" dan "Exhaustion" dalam rangka menghancurkan moral massa Pro Prabowo-Sandi.
Gerakan manuver mereka disebut "pincer movement" atau "double envelopment". Paslon Prabowo-Sandi dikurung dari ke dua sisi.
Di sisi kanan, Sleeper cell Hasibuan dibangkitkan dan obok-obok PAN. Ketua Zulkifli Hasan disandera. PKS mulai digoyang dengan pernyataan "Ganti Presiden tutup buku".
Di sisi kiri, Partai Nasionalis Religius Demokrat dirangkul. Pertemuan 4 mata AHY dan Joko Widodo trigger ketegangan psikologis.
Paslon No.1 mengira berhasil meraih objektifnya. Tapi Partai Demokrat juga punya agenda sendiri.
Pertemuan AHY dan Joko Widodo digunakan Partai Demokrat menekan Prabowo-Sandi untuk memperbanyak jumlah kursi menteri dan jatah yang mereka harapkan. Gas Racun terlarang "VX nerve agent" dirilis dengan pernyataan "Bila Jokowi Menang, Partai Demokrat bebas memilih sikap".
Paslon Prabowo-Sandi bisa menggelar Operasi Breakout.
Pecat Partai Demokrat dari koalisi atau memberi lebih dari tawaran yang diajukan Joko Widodo.
Jatuhnya Demokrat menjadi "partai pariah 1 digit" tidak akan membuat bargain mereka ampuh di mata Megawati dan PDIP.
Partai Demokrat akan ditendang keluar pasca Presiden Joko Widodo resmi dilantik dua periode. Mereka cuma sekali dipakai. Mereka bahkan sudah di bawah PKB dan Nasdem.
Satu-satunya solusi mid-term Partai Demokrat adalah stay bersama Prabowo-Sandi.
Penulis adalah kolumnis, aktivis Komunitas Tionghoa Antikorupsi [rmol]