GELORA.CO - Seorang jenderal Angkatan Udara Venezuela menyerukan Angkatan Bersenjata negeri itu untuk bangkit melawan Presiden Nicolas Maduro, yang terus berkuasa di tengah krisis nasional berkat dukungan militer.
"Ini waktunya untuk bangkit, saatnya untuk bertarung ... saatnya Angkatan Bersenjata menjadi sadar," kata Jenderal Ramon Rangel dalam rekaman video yang diposting di media sosial seperti dilansir dari kantor berita AFP, Selasa (14/5/2019).
Dalam video tersebut, Rangel mengenakan pakaian sipil dan lokasinya tidak diketahui. Seruan jenderal tersebut merupakan seruan terbaru dari figur-figur militer yang menyerukan militer Venezuela untuk meninggalkan Maduro.
Namun dalam video tersebut, Rangel tidak secara khusus menyerukan militer untuk beralih mendukung pemimpin oposisi Juan Guaido, yang diakui sebagai presiden sementara Venezuela oleh banyak negara-negara di dunia.
Sebelumnya pada 2 Februari lalu, Jenderal Angkatan Udara lainnya, Francisco Yanez telah menyatakan kesetiaannya pada pemimpin oposisi Juan Guaido. Guaido (35) yang mengorganisir percobaan kudeta pada 30 April lalu, telah berulang kali menyerukan militer untuk meninggalkan Maduro.
Menurut sumber yang dekat dengan militer Venezuela, Rangel sudah tidak aktif berdinas selama bertahun-tahun. Dia disebut sebagai manajer sebuah perusahaan negara Venezuela di Kuba.
Atas seruan Rangel, komandan Angkatan Udara, Jenderal Pedro Juliac mengecam Rangel sebagai pengkhianat. "Pengkhianat rakyat dan Revolusi," demikian postingan Juliac di Twitter yang disertai foto Rangel. [dtk]