GELORA.CO - Purnawirawan TNI Mayjen (Purn) Soenarko diduga sempat merencanakan menduduki Kantor KPU dengan membawa sejumlah massa saat menjelang pengumuman hasil resmi penghitungan suara pemilu presiden 2019 oleh KPU pada 22 Mei 2019.
Berdasarkan video yang beredar, Soenarko seperti sedang memaparkan agenda untuk kegiatan people power saat pengumuman hasil resmi penghitungan suara oleh KPU.
"Yang penting kita bawa bawa perlengkapan yang diperlukan, bawa sejadah, bawa minum, kaca mata hitam siapa tahu misalnya terjelek terjadi gas air mata, masker," kata Soenarko sesui video yang beredar dikutip pada Rabu (15/5/2019).
Kemudian, Soenarko mengatakan ketika perlengkapan sudah siap tentu massa akan menduduki Kantor KPU. Misal, apabila pada 20 Mei massa datang sebanyak 200 ribu maka diperkirakan bisa berkumpul 1 juta sampai hari pengumuman resmi.
"Makanya kita kalau pulang ke daerah bisa merancang itu," ujarnya.
Namun, Soenarko juga seperti merancang untuk membuat keonaran apabila KPU nanti saat mengumumkan penghitungan suara resmi dengan memenangkan pasangan Joko Widodo-Maruf Amin.
"Nanti tanggal 22 diumumkan, kalau Jokowi menang yang kita lakukan itu tutup KPU. Mungkin ada yang tutup istana dan DPR Senayan, kita tidak ada di Monas tapi dalam jumlah besar. Kalau jumlah besar, polisi juga bingung," jelas dia.
Akan tetapi, anehnya Soenarko mengatakan apabila pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno yang dimenangkan oleh KPU. Maka, massa yang sudah berkumpul langsung melakukan syukuran.
"Kalau kebetulan 02 menang, ya kita syukuran saja disitu," tandasnya.