Hendropriyono: Target Mereka Bukan Saya atau Jokowi tapi Sasarannya Ingin Hancurkan NKRI

Hendropriyono: Target Mereka Bukan Saya atau Jokowi tapi Sasarannya Ingin Hancurkan NKRI

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), AM Hendropriyono mengaku diterpa berbagai informasi bohong atau hoaks akhir-akhir ini.

Satu di antaranya soal kabar dirinya sakit keras hingga dirawat di Rumah Sakit Singapura.

Hal itu disampaikan Hendropriyono saat memberi sambutan di acara buka puasa bersama kader dan pengurus DPP Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) di Jakarta Pusat, Kamis (16/5/2019)

“Saya banyak mendapat ucapan selamat sudah sehat walafiat, karena kabarnya sakit keras. Hingga dirawat di Singapura. Padahal itu semua hoaks, fitnah yang dibuat untuk tujuan tertentu. Begitulah bahayanya hoaks,” kata Hendropriyono.

Menurut Hendropriyono, acara buka puasa yang diikutinya tersebut merupakan yang kesekian kali.

Sebelumnya, kata Hendropriyono dirinya menghadiri buka puasa di rumah Ketua DPR RI Bambang Soesetyo kemudian disusul rumah Ketua DPD RI, Osman Sapta Oedang.

“Tiap undangan saya hadiri, masih saya diisukan sakit keras. Pakai foto saya terbaring. Padahal itu foto tahun 2012, tapi karena bermaksud memfitnah saya, tetap mereka sebarkan,” tambahnya.

Dikatakan, dirinya yang rakyat biasa saja ikut diterpa isu dan fitnah.

Terlebih, Presiden Joko Widodo yang dicintai ratusan juta rakyat Indonesia.

“Fitnah kepada Presiden Joko Widodo lebih sadis lagi. Target mereka bukan saya atau Pak Jokowi. Itu hanya sebagai sasaran perantara saya. Sasaran dan tujuan mereka adalah ingin menghancurkan Negara Indonesia. Ini harus kita lawan, jangan kita diam,” ucap Hendropriyono.

Hendro juga menambahkan, jumlah pihak yang ingin menghancurkan NKRI itu sedikit.

Namun, terasa besar dan banyak karena orang baik memilih diam.

“Jadi kita harus melawan, kita harus bersuara. Kalau kita diam NKRI hancur beneran. Kita tidak ingin itu terjadi. Mari kira lawan,” jelasnya. [trb]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita