Haramkan 'Ganti Presiden', Demokrat Sebut Mardani PKS Lebih Cinta NKRI daripada Kelompoknya

Haramkan 'Ganti Presiden', Demokrat Sebut Mardani PKS Lebih Cinta NKRI daripada Kelompoknya

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Ketua Dewan Kehormatan Demokrat Amir Syamsuddin merespons positif pernyataan Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera yang mengharamkan 2019 Ganti Presiden karena sudah selesai masa kampanye. Menurut Amir, sikap Mardani dianggap sebagai negarawan dan patut diapresiasi.

"Itu adalah pernyataan seorang negarawan yang patut kita beri apresiasi," kata Amir saat dihubungi, Minggu (5/5/2019). 

Menurut Amir, sikap Mardani tersebut merupakan cerminan kecintaan Mardani terhadap NKRI dibanding pada kelompoknya. Ia berharap masyarakat juga memberi kesempatan bagi KPU dan Bawaslu sebagai penyelenggara pemilu untuk menuntaskan tugasnya.

"Beliau lebih mencintai NKRI dan rakyat Indonesia dari pada dirinya dan kelompoknya, dan seperti itulah harapan kita semua, mari kita berikan kesempatan penyelenggara pemilu menuntaskan tugasnya dengan sebaik-baiknya," ujar Amir.

Sebelumnya, Mardani memberikan pernyataan itu sambil menanggapi soal rekonsiliasi. Ia kemudian meminta antarkubu tak perlu saling sahut karena pemilu sudah selesai. Bahkan ia pun berhenti menyerukan tagar 2019GantiPresiden, istilahnya 'mengharamkan'. 

"Contoh nih, saya dikenal penggagas hashtag 2019GantiPresiden. Per 13 April saya sudah mengharamkan diri tidak boleh teriak lagi ganti presiden. Sudah selesai. Kenapa? Karena itu sudah hari terakhir kampanye. Sekarang apalagi, sudah selesai kompetisinya. Kita kembali normal," ujar Mardani di kompleks DPR, Jakarta, Jumat (3/5).

Terkait hal ini, jubir Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Andre Rosiade, menilai, walaupun sudah selesai masa kampanye, semangat relawan untuk '2019 Ganti Presiden' tetap harus dijaga.

Andre lalu menyinggung soal lolosnya Mardani di DPR. Menurutnya, jangan sampai karena sudah dianggap lolos lantas tidak menyemangati relawan yang terus mengawal suara Prabowo-Sandi. Andre menilai para relawan dan pendukung militan itu semangat mengawal proses rekapitulasi karena ada semangat '2019 Ganti Presiden'. 

"Memang pemilu selesai, kampanye selesai, tapi proses perhitungan suaranya belum selesai. Semangat pendukung, relawan, kader itu harus dijaga, spirit," kata Andre, saat dihubungi, Minggu (5/5/2019). [dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita