Aku bilang, tergantung apa yang kita perjuangkan; kalau kita memperjuangkan kemenangan kekuasaan maka bersedihlah jika kalah dan gembiralah jika menang.
Aku memperjuangkan nilai...maka kezaliman, di mana pun ia berada tetap musuhku..karena keadilan adalah cita-citaku..
Aku bersumpah pada diriku menjadi yang bersama dengan keadilan, yang aku yakini dan menjadi nafas pejuanganku hingga akhir waktu. Aku bersumpah melawan tirani dan angkara murka sampai aku dipanggil kembali ke haribaan ilahi. Ini jalanku. Ini arahku ke depan.
Pesta pora akan berakhir, kesedihan akan sirna ditelan masa. Dan kesementaraan sikap manusia akan berpindah dalam kegamangan. Kita di mana? Kita tetap pada jalan keadilan, kita tetap mengusung kebenaran. Menang curang itu nista dan kalah menjadi awal sengketa..
Maka,
Lebih baik kita memilih menjaga agar semua tetap dalam timbangan yang adil; Keadilan harus menjadi dasar persaingan dan kecurangan adalah musuh bersama. Itulah awal perdamaian, sebab jika tidak, maka perang ada di ujung jalan.
Mampukah kita menjaga tiang bersama ini? Aku mengajak kita menjaga sepenuh hati. Bismillah. #ArahBaru2019
(Dari twitter @Fahrihamzah Jumat, 3 Mei 2019)