GELORA.CO - Penetapan tersangka dan penahanan yang dilakukan pihak kepolisian terhadap politisi PAN Eggi Sudjana terkait kasus makar dinilai sangat berlebihan bahkan cenderung otoriter.
Presidium Persatuan Pergerakan, Andrianto mengatakan, di era reformasi adalah hal yang lumrah orang berbicara kritis, tidak terkecuali people power yang dimasalahkan itu. Pernyataan semacam itu hanya kebebasan berekspresi karena belum ada tindakan nyata.
"Apa iya Eggi Sudjana begitu membahayakan. Apalagi yang dituduhkan begitu bias. Era reformasi biasa saja orang bicara kritis," ujar Andrianto saat dihubungi redaksi, Rabu (15/5).
Lebih lanjut ditekankannya, pada era reformasi, tidak ada satu pemerintah pun selain pemerintahan sekarang yang memenjarakan orang-orang yang kritis.
Maka dari itu, aktivis mahasiswa tahun 1998 ini menilai bahwa penetapan tersangka dan penahanan Eggi Sudjana merupakan sebuah kemunduran demokrasi.
"Lihat era Habibie, Gus Dur, Mega, SBY, begitu banyak orang demo anti pemerintah. Apa saat itu ada aktivis yang ditahan? Jelas kita alami kemunduran demokrasi. Bahaya otoriterisme mulai tampak. Ingat kekuasaan yang ditopang oleh legitimasi yang rendah akan rentan," pungkas Andrianto. [rmol]