GELORA.CO - Fahri Hamzah kecewa dengan sikap polisi yang akan memeriksa dokter ahli syaraf Ani Hasibuan.
Pasalnya, menurut Fahri hal itu sama saja pemerintah melarang akademisi mengutarakan pendapatnya.
“Halo pak @jokowi kenapa akademisi dilarang bicara ilmunya? Itu bukan kebencian tauk! Ampun deh.!!” ujarnya kesal lewat akun Twitternya, Kamis (16/5/2019).
Menurut Fahri daripada polisi memeriksa dokter Ani Hasibuan, polisi juga seharusnya memeriksa Ikatan Dokter Indonesia (IDI) lantara mengungkapkan pendapatnya.
“Kepada yth: @DivHumas_Polri daripada memeriksa dokter ahli saraf Ani Hasibuan dengan tuduhan ujaran kebencian, mendingan periksa IDI yg sdh bikin pernyataan ini,” ungkap Fahri.
IDI mengungkapkan faktar kematian petugas KPPS bukan karena faktor utama kelelahan.
Menurut IDI faktor kelelahan hanyalah faktor pemberat dari penyakit yang sudah diderita sebelumnya oleh petugas KPPS.
“Kelelahan yang memicu penyakit tertentu, penyakit itu yang menyebabkan kematian. Salah satu ya, kelelahan hanya salah satu faktor risiko saja yang memicu atau memperberat menjadi suatu penyakit, jadi bukan karena kelelahan,” kata Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih Senin (13/5/2019).
Kematian ratusan petugas KPPS memang menyita perhatian publik lantaran dianggap tak biasa dalam perhelatan pesta demokrasi ini.
Setengah juta petugas berguguran saat melaksanakan tugas pemilu serentak baik Pilpres dan Pileg.
Kementerian Kesehatan pun sudah melakukan investigasi atas munculnya kasus ini untuk dilihat apa penyebabnya.[psid]