GELORA.CO - Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin menyindir Gubernur DKI Anies Baswedan yang dianggap lebih bersimpati kepada para perusuh di Aksi 22 Mei, dibanding ke aparat. Anies memastikan, para perusuh juga menjadi musuhnya.
"Ini kita dalam situasi di mana justru harus bersatu. Kita bersatu mana kita menghadapi musuh yang sama, para perusuh-perusuh itu. Perusuh-perusuh itu tidak punya ruang di sini. Saya beberapa kali mengatakan, bahwa Jakarta adalah rumah bagi orang berkegiatan baik-baik, termasuk bernegara," ujar Anies di Aeon Mall, di Jl. Jakarta Garden City, Cakung, Jakarta Timur, Sabtu (25/5/2019).
Anies tak menjawab tegas soal tudingan dirinya lebih memberi perhatian kepada korban dari perusuh Aksi 22 Mei. Ia hanya menyebut pihak yang melakukan kerusuhan akan berhadapan dengan dirinya dan aparat.
"Ketika menyampaikan aspirasi maka Jakarta adalah ibukota yang menjadi tuan rumah itu semua. Kalau anda datang ke sini melakukan kerusuhan, maka anda akan berhadapan dengan saya, akan berhadapan dengan Pemprov, berhadapan dengan kepolisian dengan TNI," ucap Anies.
"Dan kita di Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah) solid, berkomunikasi terus, bekerja bersama terus. Apalagi dengan kepolisian yang menangani ini, sangat intensif komunikasi kita. Jadi tidak perlu mengadu," lanjutnya.
Anies tak berbicara soal korban yang jatuh dari pihak aparat, baik Polri maupun TNI akibat massa brutal di Aksi 21-22 Mei, seperti yang disoroti oleh TKN Jokowi-Ma'ruf. Ia juga tak menyinggung mengenai masyarakat yang menjadi korban akibat kerusuhan tersebut.
Diketahui, ada beberapa pedagang yang dagangannya dijarah dan warungnya dibakar. Selain itu juga, pedagang Pasar Tanah Abang terpaksa tak bisa menjajakan barang jualannya lantaran pasar ditutup beberapa hari buntut dari kericuhan Aksi 21-22 Mei.
Sejumlah aparat diketahui juga terluka akibat massa brutal Aksi 21-22 Mei. Beberapa motor milik polisi dan warga dibakar para perusuh. Anies hanya menyoroti soal isu yang ramai dibicarakan di media sosial untuk memecah belah Polri, TNI, dan Pemprov DKI.
"Ada yang mengadu antara TNI dengan Polisi, ada yang mengadu antara Pemprov dengan Polisi. Tipe-tipe seperti inilah yang memecah kita. Justru menurut saya, jangan. Saat ini saatnya kita bersatu, saatnya kita bekerja bersama, bukan saatnya kita saling memecah-pecah. Semangat itu harus kita jaga sama-sama," sebutnya.
Soal kerugian akibat kericuhan Aksi 21-22 Mei, Anies baru menyebut soal perbaikan taman. Namun ia mengatakan pihaknya sudah melakukan pengecekan dan siap memperbaiki pos-pos polisi yang dibakar massa perusuh.
"Kemarin cuma sebatas taman yang kemarin kita hitung. Kalau yang lain, perbaikan pos polisi nanti kita akan perbaiki. Nilainya belum dihitung, tapi kita sudah siapkan untuk perbaikan, baik yang di dalam Thamrin maupun yang di pos di Sabang. Hari Jumat pagi, tim kita sudah menginspeksi kesana untuk tahu detailnya," jelas Anies.
Sebelumnya, sikap Anies saat aksi 21-22 Mei dipertanyakan. Anies merupakan pihak yang pertama kali merilis jumlah korban tewas akibat rusuh Jakarta pada aksi demo 21-22 Mei lalu.
Sikap-sikap Anies lainnya terkait aksi demo tersebut juga banyak disoroti. Seperti saat dia melayat perusuh yang meninggal dunia akibat bentrokan. TKN Jokowi-Ma'ruf Amin memberikan sindirian.
"Semua orang juga tahu kok keberpihakannya. Lihat saja narasi-narasinya terkait kerusuhan 22 Mei, yang disebut cuma korban dari pihak perusuh. Polisi yang jadi korban dan masyarakat yang jadi korban nggak ada yang dia sebut, apalagi diapresiasi!" kata Jubir TKN Jokowi-Ma'ruf, Irma Suryani Chaniago. [dtk]