GELORA.CO - Dua mantan petinggi TNI yang kini menjadi menteri di era Presiden Joko Widodo alias Jokowi disebut-sebut telah merencanakan kudeta alias perebutan pemerintahan secara paksa.
Rapat perencanaan kudeta tersebut digelar di Provinsi Banten yang memiliki julukan Tanah Jawara. Secara geografis, Banten merupakan tetangga Provinsi DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia.
Tudingan dua mantan petinggi TNI yang kini jadi menteri di era Jokowi rencanakan kudeta disampaikan oleh Mantan Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Mayjen (Purn) Kivlan Zen. Dua mantan petinggi TNI tersebut yakni Menteri Pertahanan Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu dan Menkopolhukam Wiranto.
Kivlan menuding Ryamizard bersama Wiranto pernah merencanakan kudeta terhadap SBY pada 2006. Rapat merencanakan pelengseran SBY itu disebutnya digelar di Banten. Namun tak disebutkan lokasi persis rapat perencanaan kudeta tersebut. Pertemuan itu juga disebut dihadiri Gus Dur.
“Tanya sama dia (SBY), saya yang menyelamatkan dia (SBY) dari kudeta itu. Saya selamatkan dia,” ujar Kivlan Zen seperti dilansir Tempo.
Ryamizard Sebut SBY Kawannya sejak Dulu
Ryamizard Ryacudu membantah pernah merencanakan kudeta terhadap Presiden SBY seperti yang dituduhkan Kivlan Zen.
“Enggak ada. Saya enggak pernah kudeta kok. Ngawur,” ujar Ryamizard setengah berbisik setelah sempat terdiam beberapa detik menanggapi pertanyaan tersebut, saat ditemui Tempo di kantornya, Senin, 13 Mei 2019.
Menurut Ryamizard, SBY adalah kawannya sejak dulu dan dia tidak pernah bermusuhan dengan mantan Kassospol ABRI itu.
“Apalagi dia (SBY) tentara juga, enggak mungkinlah. Kudeta untuk apa, gak ada gunanya. Nanti rakyat yang susah. Musuh saya hanya musuh negara,” ujar Ryamizard.
“Apalagi dia (SBY) tentara juga, enggak mungkinlah. Kudeta untuk apa, gak ada gunanya. Nanti rakyat yang susah. Musuh saya hanya musuh negara,” ujar Ryamizard.
Tudingan-tudingan itu diungkapkan Kivlan awalnya karena kader Partai Demokrat terus menanggapi pernyataannya yang kontroversial terkait SBY. Kivlan geram karena mengklaim dirinya pernah menyelamatkan SBY dari kudeta.
Kivlan Zen meminta kader Partai Demokrat untuk tidak terus membalas pernyataannya.
“Nanti saya buka semua aibnya, jangan macam-macamlah SBY. Dari situ sudah licik dia to,” kata Kivlan.
Kivlan juga meminta SBY agar tidak banyak tingkah kalau tidak ingin aibnya dibuka ke publik, termasuk Wiranto.
Pada Pemilu 2004, Wiranto merupakan rival SBY. Keduanya bertarung dalam pemilihan presiden yang untuk pertama kalinya dipilih langsung oleh rakyat. (*)