GELORA.CO - Ketua Dewan Pertimbangan MUI,Prof. M. Din Syamsuddin meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) memastikan proses penghitungan dan penetapan hasil Pemilu berlangsung adil, jujur, dan transparan. Tanpa kejujuran, Pemilu akan cacat konstitusional.
"Jika KPU tidak berlaku jujur dan adil maka Pemilu/Pilpres 2019 akan mengalami cacat konstitusional," ujar Din dalam pernyataan tertulis yang diterima TeropongSenayan, di Jakarta, Selasa (30/4/2019) malam.
Berikut pernyataan lengkap Din Syamsudin :
TEGAKKAN KEJUJURAN DAN KEADILAN
Bismillahirrahmanirrrahim
1. Berdasarkan Konstitusi asas Pemilu/Pilpres adalah jujur, adil, transparan, dan akuntabel. Maka KPU harus memastikan proses penghitungan suara dan penetapan hasilnya berlangsung berdasarkan asas tersebut, khususnya jujur dan adil. Jika KPU tidak berlaku jujur dan adil maka Pemilu/Pilpres 2019 akan mengalami cacat konstitusional.
2. Berbagai laporan/pengaduan tentang kecurangan harus ditabayunkan, yakni diverifikasi atau dijernihkan. Jika laporan kecurangan tersebut tidak terbukti maka itu merupakan fitnah, namun jika terbukti ada kecurangan maka itu adalah musibah atau malapetaka dalam kehidupan kebangsaan kita.
3. Pemimpin yang tampil dengan fitnah akan menimbulkan fitnah berkelanjutan, dan pemimpin yang tampil dengan musibah kecurangan akan membawa musibah berkepanjangan bagi bangsa dan negara.
4. Kepada segenap keluarga besar bangsa, perebutan takhta telah menimbulkan silang sengketa di antara kita. Maka jangan biarkan silang sengketa memecahbelah persaudaraan kita. Mari selesaikan silang sengketa secara jujur dan adil, dan jangan ada dusta di antara kita.
Hadits Nabi:
Alaikum bi al-shidqi fainna al-shidqa yahdi ila al- birr wa al- birr yahdy ila al-jannah, wa iyyakum wa al-kadziba fa inna al-kadziba yahdi ila al-fujuri wa al-fujur yahdi ila al- nar
(Tegakkanlah kejujuran (dan keadilan), karena kejujuran dan keadilan membawa kebenaran dan kebenaran mengantarkan ke surga. Hindarilah kebohongan (termasuk kecurangan) karena kebohongan dan kecurangan membawa keburukan dan keburukan mengantarkan ke neraka). Riwayat Bukhari dan Muslim.
Jakarta, 30 April 2019. [tsc]