GELORA.CO - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi sejak awal telah menduga pemilihan presiden (Pilpres) 2019 akan diwarnai kecurangan. Dugaan muncul ketika ditemukannya Daftar Pemilih Tetap (DPT) Invalid yang tidak ada penyelesaian.
Demikian disampaikan Koordinator Jurubicara BPN Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak dalam Simposium Untuk Mengungkap Kecurangan-Kecurangan Pemilu 2019, yang digelar di Hotel Sahid, Jakarta, Selasa, 15/5/19. "Sejak awal BPN sudah mendeteksi potensi kecurangan, antara lain temuan DPT Tuyul," kata Dahnil.
Menurut dia, terkait temuan DPT Tuyul ini BPN telah melakukan konfirmasi kepada pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU). Meski KPU memberi komitmen akan membereskan, namun Dahnil menyebut tidak ada penyelesaian pasti terkait hal itu. Tak hanya temuan DPT, Dahnil juga menyinggung kecurangan lain seperti pelibatan aparatur sipil negara dalam proses pesta demokrasi lima tahunan ini.
"Selanjutnya adalah banyaknya keterlibatan aparat negara, BUMN, Bupati, Gubernur dan Polri. Ada komitmen dari pimpinan Polisi akan netral, tetapi kenyataannya," tandasnya.
Hadir dalam Simposium tersebut tak kurang dari 800 orang. Sejumlah tokoh utama BPN Prabowo-Sandi juga turut hadir dalam acara yang diselenggarakan oleh Masyarakat Peduli Pemilu Bersih dan Berintegritas (MPPBB). [mc]