GELORA.CO - Sejumlah penangkapan terhadap ulama dan tokoh 212, serta pernyataan yang provokatif terkait WNI keturunan Arab, diyakini akan membuat perlawanan dari ulama dan tokoh 212 justru akan semakin menguat.
"Saya yakin langkah-langkah itu justru kontra produktif. Alih-alih membuat takut, perlawanan para tokoh dan jamaah 212 justru berpotensi semakin meningkat,” kata anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Dradjad Wibowo, Jumat (10/5).
Dradjad mengaku heran dan bertanya siapa pembisik pak Jokowi. Mereka bukannya mencari cara mempersatukan para tokoh dan rakyat, yang sekarang terbelah.
“Tapi justru menyiram minyak ke dalam api,” kata Dradjad.
Dicontohkannya, Pertama, secara verbal WNI keturunan Arab, yang tentu termasuk para ulama dan habaib berdarah Arab, diserang dengan vulgar. Kedua, Polri menjadikan tersangka beberapa ulama dan tokoh 212.
Padahal, lanjut Dradjad, pemerintah seharusnya mencari win-win solution. Bukan malah melakukan tindakan represif. [ahm]