Arief Poyuono: Kita Lihat Apakah Pemerintahan yang Dipaksakan akan Bertahan Lama?

Arief Poyuono: Kita Lihat Apakah Pemerintahan yang Dipaksakan akan Bertahan Lama?

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Pemerintahan hasil pemilu curang pasti akan digulingkan oleh masyarakat dalam waktu yang tidak lama. Sekalipun mereka menggunakan aparat hukum dan tentara untuk melakukan tindakan refresif terhadap masyarakat yang tidak mengakui hasil Pemilu 2019.

Demikian disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono dalam keterangannya kepada redaksi, Rabu (15/5).

Arief mengatakan, anggota Polri dan TNI juga punya akal yang sehat dan waras serta mereka juga tahu sebenarnya kalau pemilu ini memang penuh ketidakberesan mulai dari penetapan DPT dan kecurangan yang dikolabarasi antara KPU dan pemerintah yang berkuasa.

Hanya saja, lanjut dia, anggota Polri-TNI tidak akan bicara karena mereka itu patuh terhadap sumpah prajurit untuk patuh pada komandan dan atasan.

Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi dengan tegas menyatakan tidak mengakui hasil Pemilu 2019 yang penuh dengan kecurangan oleh KPU.

"TKN tiidak perlu menyerukan kita untuk tidak melantik anggota legislatif atau DPR RI dari koalisi parpol pengusung 02 karena tidak mengakui hasil Pilpres 2019. Kita tidak akan masuk dalam parlemen periode 2019-2024 karena hasil pemilu legislatif pun penuh dengan kecurangan juga," tutur Arief.

Jadi, BPN Prabowo-Sandi mempersilakan pelantikan presiden dan wapres dari hasil pemilu curang yang tidak mereka akui hasilnya.

"Lantik sendiri presiden dan wakil presidennya. Kita lihat nanti apakah pemerintahan yang dipaksakan dengan hasil pemilu yang tidak legitimate dan penuh kecurangan akan bertahan lama alias akan diturunkan oleh masyarakat," ujar Arief.

Ditambahkan, karena hasil dan kualitas Pemilu 2019 tidak berbeda jauh dengan Pemilu 1997 pada era Orde Baru, pemerintahan yang akan datang berpotensi digulingkan dengan people power seperti pada tahun 1998.

"Selain itu juga dunia internasional dengan kita tidak mengakui hasil Pemilu 2019, maka pasti akan berdampak pada kepercayaan dunia internasional terhadap pemerintahan Joko Widodo-Maruf Amin yang dihasilkan dari pemilu yang curang yang tidak kita akui," tutup Arief. [rm]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita