GELORA.CO - Mantan Ketua MPR Amien Rais hari ini turut memberikan orasi di tengah lautan manusia dalam aksi Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat (GNKR) di depan Gedung Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Kehadiran politikus Partai Amanat Nasional itu disambut dengan antusiasme yang tinggi dari massa aksi.
Dalam orasi tersebut, Amien menyerukan kepada puluhan ribu peserta aksi untuk bersabar atas pengumuman rekapitulasi akhir pemilu presiden (pilpres) yang diumumkan KPU, beberapa waktu lalu. Ia mengingatkan, Allah SWT senantiasa bersama hamba-Nya yang sabar.
“Kita percaya Allah sayang kepada umat-Nya dan kita menunggu takdir Allah. Kita menunggu terus, insya Allah kita menang dengan segala upaya dan perjuangan,” kata Amien.
Dia juga mengingatkan aparat kepolisian untuk tidak berperilaku agresif terhadap massa pengunjuk rasa. Pernyataan itu disampaikan Amin menyusul insiden bentrokan antara polisi dan warga hingga menyebabkan jatuhnya korban jiwa dan korban luka-luka dini hari tadi.
“Kau (aparat) tidak boleh ugal-ugalan. Kau bertanggung jawab atas peluru yang ditembakkan kepada rakyat. Hati-hati!” tutur Amien.
Sebelumnya, dalam video yang diterima redaksi, Amien meminta aparat tidak sembarangan menggunakan senjatanya untuk menzalimi rakyat. Dia mengingatkan bahwa senjata, peralatan, dan seluruh fasilitas yang digunakan aparat berasal dari rakyat, yakni dari dana pajak.
“Saudara-Saudara aparat kepolisian, seragam Anda, senjata Anda, tank-tank, dan panser semuanya dari rakyat, terutama umat Islam. Perlakuan anda akan diminta tanggung jawab luar biasa di akhirat,” ujar Amien.
Dia juga menyatakan, jika aparat terus berlaku represif dan sewenang-wenang, maka gelombang perlawanan dari rakyat akan muncul lebih besar. Jika hal itu terjadi, maka akan dapat mengancam keutuhan dan persatuan Bangsa dan Negara Indonesia.
“Jika Anda masih punya hati nurani, tolong jangan tembak rakyat. Negara ini bisa bubar kalau gini caranya. Jangan macam-macam, saya ingatkan,” kata Amien lantang.
Dia menuturkan, selama ini umat Islam selalu melakukan aksi dengan santun dan tidak melanggar undang-undang. Aksi tersebut merupakan reaksi rakyat atas dugaan kecurangan pemilu yang terjadi secara terstruktur, sistematis, masif, dan brutal (TSMB).
“Rakyat selalu melakukan aksi dengan damai dan sejuk. Tapi jika Anda terus menembaki, maka rakyat akan menjadi tawon dan lebah yang luar biasa. Saya sangat prihatin atas meninggalnya peserta aksi. Saudara Tito (Kapolri Tito Karnavian), Anda harus bertanggung jawab,” ucap Amien. [ins]