GELORA.CO - Massa dari kelompok Gerakan Masyarakat Peduli Konstitusi (GMPK) dan Masyarakat Aliansi Orang-Orang Kecil sudah ramai memenuhi ruas jalan di depan kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Jalan MH. Thamrin, Jakarta Pusat, siang ini (Rabu, 22/5).
Dalam aksi itu, seorang peserta aksi berdiri sambil menghadap pagar kawat berduri, menunjukkan bekas luka pada bagian dada kirinya.
Namun, pemuda berkaos putih itu enggan menyebut identitasnya dan kronologi kejadian hingga ia mendapat luka. Ia hanya berdiri tanpa berkata apapun.
Sementara itu dari arah Monumen Nasional (Monas), berdatangan massa hingga terhenti di perbatasan kawat berduri. Mereka yang didominasi pemuda usia 20-30 tahun membawa bendera tauhid dan bendera elemennya.
Tampak dua orang emak-emak di tengah kelompok massa tersebut. Di bawah kelopak mata mereka sudah diolesi pasta gigi seakan siap menghadapi tembakan gas airmata aparat.
Menyambut kedatangan massa tambahan ini, aparat kepolisian kembali mengenakan helm, pelindung dada dan papan pelindung yang sempat dilepas.
Hingga laporan ini diturunkan, massa aksi kompak terus meneriakkan yel yel 'Pak Polisi Tugasmu Mengayomi'.
"Pak Prabowo sudah tidak mau jadi presiden jangan pernah ada tembakan seperti tadi malam, kita tidak bawa apa-apa, kami menuntut keadilan, jangan ada kecurangan," orasi seorang emak.
Bergantian seorang pemuda dalam orasinya meminta aparat kepolisian tidak lagi membombardir tembakan. Ia juga meminta komisioner Bawaslu menemui massa aksi.
"Sekali lagi kami memohon maaf kami datang bukan untuk merusak," pintanya. [rm]