GELORA.CO - Politisi PDI Perjuangan Adian Napitupulu merasa keberatan dengan stigma yang dibangun bahwa kematian petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) disebabkan hal yang luar biasa.
Dalam sebuah talkshow di TVOne, Selasa (7/5), Adian bahkan mengkritik keras dokter spesialis saraf, Ani Hasibuan lantaran pernyataan yang dilontarkan sudah keluar dari bidang yang digeluti.
Adapun pernyataan Ani yang membuat Adian naik pitam adalah saat dia menyebut faktor kelelahan mustahil menjadi penyebab kematian petugas KPPS. Apalagi, sambung Ani, kerja KPPS sebatas mencatat, sehingga tidak terlalu kelelahan yang kemudian berujung pada kematian.
“Nggak perlu kemudian menghakimi apa yang mereka kerjakan. Itu bukan hanya mencatat, tapi membagikan ini, menjaga ini, dan sebagainya,” tegasnya.
“Saya kira harus objektif. Anda dalam kapasitas dokter medis yang menganalisa beban kerja orang lain. Jangan menghakimi beban kerja KPPS telah disederhanakan cuma nyatet-nyatet terus meninggal. Ini tendensius,” sambung Adian.
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa kematian para petugas KPPS tidak hanya terjadi di Pemilu Serentak 2019 saja. Melainkan juga terjadi pada lima tahun lalu. Tercatat, sebanyak 144 petugas KPPS mendinggal saat Pileg 2014.
“Jadi kemudian mari kita perbaiki, bahwa beban kerja KPPS itu terlalu besar,” pungkasnya. [rmol]