1.000 Kesalahan Situng KPU/Hari, Tim IT 02: Polanya Konsisten

1.000 Kesalahan Situng KPU/Hari, Tim IT 02: Polanya Konsisten

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Menyikapi dugaan kecurangan yang terjadi secara terstruktur, sistematis, masif, dan brutal, relawan IT Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi akan melaporkan ribuan kesalahan input data dalam Sistem Aplikasi Penghitungan Suara Komisi Pemilihan Umum (Situng KPU) kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Dengan pelaporan itu, Bawaslu dan pihak terkait diharapkan bisa mengkaji dan mengambil tindakan lebih konkret untuk menyelesaikan persoalan tersebut.

“Semula kami berencana akan melaporkan temuan ini pada Rabu 1 Mei 2019. Tetapi karena Rabu hari libur May Day, insya Allah Kamis 2 Mei kami akan ke Bawaslu dan KPU. Sekalian menunggu audit manual yang dilakukan oleh teman-teman hari ini dan besok selesai,” kata Koordinator Relawan IT BPN Prabowo-Sandi, Mustofa Nahrawardaya, di Jakarta, Selasa (30/4).

Sebelumnya, Mustofa bersama tim IT paslon 02 menggelar hasil audit manual terhadap rekapitulasi di Situng KPU. Dalam waktu tiga hari, yakni sejak 27-29 April, mereka menemukan 9.440 kesalahan input pada sistem aplikasi tersebut. Kesalahan itu meliputi selisih suara; jumlah pemilih melebihi DPT; dan jumlah suara sah tidak cocok dengan total suara–yang semuanya menguntungkan paslon 01 dan merugikan paslon 02. Kesalahan terbanyak pada input data itu berasal dari Provinsi Jawa Barat, Jawa Tmur, dan Jawa Tengah.

“Setiap hari kami menemukan lebih dari 1.000 kesalahan. Polanya sangat konsisten,” ungkap Mustofa.

Dia menuturkan, Tim Relawan IT BPN Prabowo-Sandi akan terus melakukan audit manual, dan diharapkan publik akan mendapat perkembangan terbaru terkait kesalahan input data Situng KPU setiap hari. Dari data tersebut, publik akan mendapat gambaran secara faktual mengenai dugaan kecurangan yang terstruktur, sistematis, dan masif (TSM) pada laman milik KPU itu.

“Setiap hari, Insya Allah, kami akan menyerahkan ke KPU dan Bawaslu sekalipun tidak diminta,” ujar Mustofa.[swa]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita