GELORA.CO - Partai Demokrat tidak terlalu khawatir dengan hasil sejumlah lembaga survei yang menempatkan pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo-Maruf Amin unggul.
Keyakinan itu didasari oleh survei internal yang dilakukan Partai Demokrat yang hasilnya justru berbeda.
"Kami juga punya survei-survei yang kami lakukan yang hasilnya berbeda dengan ini," kata Sekjen DPP Partai Demokrat, Hinca Pandjaitan usai menghadiri rilis survei Indikator, di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (3/4).
Kendati demikian, jelas Hinca, hasil survei akan menjadi bahan evaluasi BPN Prabowo-Sandi. Termasuk untuk memaksimalkan waktu yang tersisa dua pekan yang diayakini masih penambahan suara.
Wakil Ketua BPN Prabowo-Sandi ini mengilustrasikannya dengan pertandingan sepak bola, meski skor unggul namun sebelum pluit panjang ditiupkan maka belum ada pemenang.
"Dalam sepak bola meskipun lawan sudah unggul di dua babak, jangan pernah kau anggap hasil akhir sudah berakhir sebelum peluit akhir ditiupkan," sebut Hinca.
Hinca menambahkan, gol bunuh diri bisa terjadi pada detik akhir pilpres. Dia mencontohkan gol bunuh diri yang bisa terjadi dalam pilpres, antara lain, adanya anggota tim pemenangan yang bersentuhan dengan hukum, pernyataan yang terkoreksi, dan hal lain yang dapat membuat pemilih mengalihkan dukungan.
Dalam survei Indikator, elektabilitas petahana Jokowi-Maruf masih unggul yakni 55,4 persen, sementara penantang Prabowo-Sandiaga 37,4 persen. Jumlah responden belum menentukan pilihan sebesar 7,2 persen. [rmol]