GELORA.CO - Pengakuan mantan Kapolsek Pasirwangi, AKP Sulman Aziz dimutasi karena tolak perintah Kapolres Garut menggalang dukungan untuk paslon 01 Jokowi-Maruf dianggap sebagai bukti Polri tidak netral di Pemilu 2019.
Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional, Viva Yoga Mauladi pun menyayangkan sikap Korps Bhayangkara yang terkesan sudah bergeser.
"Polisi yang seharusnya sebagai alat negara berubah menjadi alat politik kekuasaan," ujar Viva kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (1/4).
Viva menyebutkan bahwa Kapolri Jenderal Tito Karnavian telah mengeluarkan instruksi kepada seluruh Kapolda Seindonesia nomor KS/DEN C-04/III/2019/DIVPROPAM.
"Surat tertanggal 20 Maret 2019 itu berisi tentang arahan netralitas Polri. Bahkan larangan untuk memasang foto paslon, berfoto atau selfie dengan mencitrakan paslon termasuk menjadi pembicara di acara paslon," jelasnya.
Dengan adanya pengakuan Sulman, bagi Viva, hal ini bisa jadi bukti bahwa surat resmi dari Kapolri tidak ditaati oleh bawahannya sendiri.
"Surat instruksi Kapolri unoperational, tidak ditaati oleh struktur kepolisian," tegasnya. [rm]