GELORA.CO - Real count Pemilihan Umum (KPU) hingga Kamis (18/4) pukul 21.45 WIB masih menempatkan Joko Widodo - Ma'ruf Amin lebih unggul dari Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
Dari data yang bisa dilansir dari situs resmi KPU tampak progres TPS baru 7.598 dari 813.350 atau 0,93416 persen. Jokowi - Ma'ruf saat ini unggul dengan 57,27 persen atau 828.958 suara. Sementara Prabowo - Sandi dengan 42,73 persen atau 618.412 suara.
Hal ini pun mendapat respons dari Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono.
"Awas KPU curang coba menyamakan hasil real count dengan hasil quick count lembaga survei," ucap Arief dalam keterangan lewat pesan elektronik, Kamis (18/4).
Dia pun meminta publik mencermati keanehan di website pemilu2019.kpu.go.id, sebab suara masuk ke tabulasi KPU dari Jawa Tengah sangat cepat di-upload dibandingkan DKI Jakarta dan provinsi lainnya.
"(Tujuannya) agar ter-framing hasil real count dengan quick count. Masa iya Jakarta yang lebih kecil luas areanya kalah cepat dalam meng-upload hasil Pilpres dibandingkan Jawa Tengah. Sangat enggak mungkin ya," tutur Arief.
Dia meyakini bahwa infrastruktur dan sarana prasarana di DKI Jakarta jauh lebih maju dibandingkan Jawa Tengah untuk melakukan upload hasil penghitungan C1 ke server KPU.
"Ayo awasi KPU yang diduga akan lakukan kecurangan masif untuk membangun opini sesat memenangkan Joko Widodo - Maruf Amin. Dulu waktu Pilpres 2014, Jawa Tengah paling lambat memasukkan data C1 ke server KPU," tandasnya. [jp]