GELORA.CO - Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak memberikan klarifikasi perihal pemberitaan Sandiaga yang meyakini Pemilu 2019 jujur dan adil.
Dikutip TribunWow.com hal itu disampaikan Dahnil dalam unggahan video di akun Twitter @DahnilAnzar, Sabtu (27/4/2019).
Hal itu diucapkan Dahnil bersama dengan sejumlah anggota BPN lainnya, dan juga dihadiri oleh Sandiaga.
Disebutkannya ia dan timnya sedang mengumpulkan sejumlah fakta-fakta mengenai perkara pemilu.
"Memang kami sedang mengumpulkan fakta-fakta dan data dan kecurangan yang insha Allah nanti kita akan gelar perkara secara rutin kepada teman-teman media," ujarnya.
Ia lantas mengklarifikasi tidak ada pernyataan bahwa Sandiaga mengatakan Pemilu 2019 telah jujur dan adil.
Dahnil juga menyebutkan Sandiaga dan BPN telah berbicara dan sepakat Pemilu 2019 berlangsung secara terstruktur, sistematis, masif dan brutal.
"Sekaligus Bang Sandi berulangkali mengklarifikasi terkait dengan pelintiran media, ada enggak media yang di sini? Pelintiran media yang mengatakan Bang Sandi menyebut pemilu kali ini jujur adil."
"Yang benar adalah tentu kami merasakan dan masyarakat merasakan pada kecurangan yang TSM bahkan TSMB, terstruktur, sistematis, masif dan brutal, tentu dalam upaya itu kami mengumpulkan fakta dan data."
"Dan Bang Sandi tadi berdiskusi terkait dengan hal itu, kemudian pengumpulan C1 tadi sudah disebutkan oleh Pak Djoksan (Djoko Santoso) juga sedang dilakukan oleh relawan-relawan dan berbagai pihak semuanya dilaporkan."
Ia lalu menegaskan BPN tak hanya bekerja dengan partai koalisi tetapi juga relawan yang berasal dari rakyat.
"Seperti yang diketahui gerakan kami adalah gerakan rakyat melibatkan banyak relawan, bukan sekedar partai politik. Karena kami yakin ini bukan tentang Prabowo Sandi, tapi ini tentang kedaulatan rakyat."
"Ini tentang suara rakyat, kami ingin pastikan hak rakyat tidak dirampok oleh siapapun, kami ingin pastikan bahwasannya suara rakyat benar-benaar hadir, jadi kami tidak mau pemilu itu jadi, pemilu itu harus jadi pemilu suaranya rakyat, bukan suaranya aparat kira-kira begitu," ujarnya.
Sementara itu, Sandiaga sebelumnya membantah dirinya berbeda prinsip dengan pasangannya tersebut, dikutip dari Tribunnews.com.
"Enggak ada (perbedaan persepsi). Saya enggak punya perbedaan pandangan yang prinsip dan strategis terhadap Pak Prabowo. Saya meyakini bahwa Pemilu ini jujur dan adil," kata Sandi saat mengunjungi GOR Radio Dalam, tempat penghitungan suara Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (24/4/2019).
Dimaksudkan olehnya, pihaknya inginkan pemilu yang terbuka dan berkeadilan.
"Saya melihat bahwa pemilunya harus kita kawal. C1-nya harus kita kawal. Ini juga kemenangan bukan soal kalah menang, bukan soal Prabowo-Sandi kok. Kita ingin kan pemilu ini dilakukan dengan prinsip-prinsi terbuka dan berkeadilan," ucap dia.[tribun]