GELORA.CO - Quick count atau hitung cepat bukan lah hasil resmi pilpres dari KPU. Itu sebabnya, pendukung, relawan, dan simpatisan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno diminta tidak berkecil hati.
Salah seorang ulama yang berada di barisan Prabowo-Sandi, Ustaz Muhammad Zaitun Rasmin Lc MA mengingatkan peristiwa pada Perang Uhud di zaman Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.
"Di Perang Uhud, semangat kaum muslimin hampir jatuh karena ada info bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam telah terbunuh," kata Ustaz Zaitun, sapaannya lewat video yang diunggah di akun Facebooknya, Rabu malam (17/4/2019).
"Ini salah satu keadaan yang harus diwaspadai oleh semua pejuang. Informasi tentang kekalahan harus diwaspadai, sebab itu boleh jadi suatau upaya untuk menjatuhkan semangat perjuangan," lanjut wakil sekretaris jenderal MUI Pusat itu.
Ketua Ikatan Dai dan Ulama Asia Tenggara itu juga mengingatkan bahwa orang beriman, pejuang sejati tidak akan terpengaruh dengan hasil hitung yang tidak resmi.
"Karena itu jangan menyerah sampai benar-benar ada keputusan resmi tentang menang dan kalah. Terus berjuang, terus waspada sampai waktu terakhir. Allahu Akbar!" tutup Ustaz Zaitun.
Sebelumnya, capres nomor urut 02, Prabowo Subianto mengklaim unggul dengan 62 persen berdasarkan hasil real count sementara. Sementara berdasarkan exit poll, Prabowo-Sandi unggul dengan 55 persen.
Atas hasil tersebut, Prabowo langsung sujud syukur di kediamannya Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Dia sekaligus meminta pendukungnya agar mengawal kotak suara agar tidak terjadi kecurangan.
Sementara sejumlah lembaga survei mengumumkan hasil berbeda. Hasil quick count menunjukkan Jokowi-Ma'ruf unggul dengan rata-rata 54 persen berbanding 45 persen.